Berita

LIPI Ungkap Alasan Jakarta Sering Terkena Bencana Banjir

Tanggal: 09/01/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Bencana banjir seolah tak bisa dilepaskan dari ibu kota Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membeberkan alasan-alasan fundamental yang membuat Jakarta terus terkena bencana banjir. Peneliti Hidrologi Puslit Limnologi LIPI, M. Fakhruddin menjelaskan alasan pertama adalah Jakarta berada di dataran rendah. Tak hanya itu, perubahan iklim global juga mengakibatkan tingginya curah hujan. Saat ini Jakarta mencatat angka curah hujan 377 mm per hari, meningkat dari angka terbesar dengan angka 340 mm pada 2007 lalu. Tak hanya itu, Jakarta terus mengalami penurunan tanah akibat pembangunan gedung besar yang diiringi dengan pengambilan air tanah yang berlebihan. "Pertama tentang jakarta itu daerah rendah. Terus kedua Jakarta itu ada penurunan tanah, karena air tanah itu diambil sehingga ada tekanan dari atas turun-turun terus," kata Fakhrudin saat jumpa pers di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (7/1). Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Pusat Penelitian Kebijakan dan Manajemen Iptek dan Inovasi LIPI, Galuh Syahbana setuju dengan Fakhrudin terkait letak geografis Jakarta yang mendukung bencana banjir. Galuh juga mencatatat Jakarta mengalami penurunan permukaan tanah kurang lebih 7,5 cm per tahun sejak tahun 1975. "Lahan yang di bawah permukaan laut, sekitar 30 persen sampai 50 persen artinya dari situ banjir dari sisi air laut," kata Galuh. Galuh juga mengatakan Jakarta sebagai kota pelabuhan berpotensi turut tenggelam akibat perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan es di kutub meleleh sehingga permukaan laut naik. Artinya permukaan tanah Jakarta mengalami penurunan, sedangkan permukaan laut mengalami kenaikan. "Dari sisi kota-kota pantai di dunia itu kalau kita bicara perubahan iklim itu kan banyak es di kutub yang meleleh," ujar Galuh. Lebih lanjut, Galuh menjelaskan Jakarta sebagai kota metropolitan memiliki masalah klasik terkait urbanisasi. Pembangunan yang tak terkontrol tanpa memerhatikan aspek lingkungan juga turut membuat Jakarta menjadi daerah rawan banjir. "Semakin urbanisasi semakin dia lupa untuk memperhatikan aspek lingkungan hidup. Artinya yang tadi betonisasi, aspalisasi, membuat air semakin lama menghilang di permukaan dan itu membuat rawan banjir," kata Galuh. 

Selengkapnya ...

4 Situs Wajib Cek Agar Tak Pilih Rumah Rawan

Tanggal: 09/01/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa wilayah di Jabodetabek tergenang air akibat hujan lebat pada malam pergantian tahun. Banjir seolah sudah menjadi tamu tahunan yang rutin mengunjungi warga Jakarta. Beberapa kawasan perumahan seperti Ciledug, Kemang, hingga Kelapa Gading juga turut terendam banjir. Bencana banjir tentu patut dihindari bagi masyarakat yang sedang mencari rumah. Dari sisi teknologi, sesungguhnya menawarkan alternatif lewat penerapan Big Data. Beberapa situs juga memberikan peta-peta rawan bencana banjir yang bisa diakses oleh masyarakat. Berikut beberapa situs yang bisa digunakan masyarakat sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli rumah: 

Selengkapnya ...

Mobil Antibanjir Pemerintah Gresik Pakai Basis Pikap Triton

Tanggal: 09/01/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten Gresik punya 'mainan' baru berupa mobil antibanjir yang digunakan untuk membantu misi penyelamatan warga ketika banjir datang. Dijelaskan Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito, mobil berbodi besar layaknya kendaraan amfibi yang kerap digunakan prajurit TNI tersebut dirakit khusus oleh perusahaan karoseri di Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Gresik menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk memastikan mobil sesuai fungsinya. "Pengerjaan di Jawa Timur setelah kami konsultasi soal rancang bangun dengan ITS. Ini baru, sudah ada hak ciptanya juga," kata Tarso saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (8/1). Tarso memaparkan mobil tersebut dibangun menggunakan basis Mitsubishi Triton keluaran terbaru. Yang dimanfaatkan dari mobil asal Jepang itu cuman sasis dan mesinnya, selebihnya dilucuti. Modifikasi meliputi bodi baru menggunakan baja setebal 3 milimeter, sampai posisi mesin dan knalpot yang dibuat lebih tinggi dari sebelumnya. "Iya jadi itu mobil baru langsung dibongkar, terus dimodifikasi. Untuk mesin sepertinya ada ubahan, karena kan menyesuaikan dengan bobot kendaraan," katanya. Setelah mengalami modifikasi, mobil antibanjir akhirnya memiliki profil jangkung dengan tinggi tiga meter. Mobil diklaim masih aman untuk menerobos genangan air setinggi 1,5 meter. "Pelat bodinya juga cukup tebal, ada sekitar tiga mili. Tapi bukan anti peluru, tapi memang tebal," katanya. Ia menjelaskan mobil tersebut sangat membantu saat mengevakuasi korban banjir. Sebab mobil dapat menampung 10 penumpang sekaligus dalam satu kali jalan. "Muat banyak di dalamnya. Ada 11 orang bisa itu sudah sama sopir," ujar Tarso. Proses pembuatan mobil sampai selesai disebut memakan waktu tidak sampai lima bulan. Tidak ada penjelasan berapa biaya modifikasi demi meminang mobil antibanjir ini. Mobil baru BPRD Gresik ini diketahui menghabiskan biaya Rp936 juta, mulai dari membeli mobil baru sampai modifikasi selesai. Pemerintah setempat menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Gresik 2019. "Itu tapi sudah full sekaligus mobilnya (Triton) sampai modifikasi," tutup Tarso. (ryh/mik)

Selengkapnya ...

Serangan Siber 2020 Makin Ngeri, Pakai Kecerdasan Buatan

Tanggal: 09/01/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan siber dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan makin mengerikan pada 2020. Lembaga riset siber Indonesia CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) menyebut mereka akan menyerang dengan kecerdasan buatan, sehingga membuat serangan siber semakin berbahaya. Ketua CISSReC Pratama Persadha mengatakan peretas memanfaatkan AI agar malware, ransomware, virus, hingga trojan bisa terus berkembangan dan terus memperbaiki kelemahannya untuk melawan anti virus. "Perkembangan AI memang sangat menggembirakan, bahkan menjadi solusi di berbagai tempat. Namun kita juga wajib antisipasi bahwa AI digunakan untuk mengembangkan perangkat serangan siber yang lebih canggih, sebuah parasit di wilayah siber yang bisa berpikir seperti manusia," kata Pratama dalam keterangan resmi, Selasa (31/12). Bagi Pratama, perkembangan AI tak hanya mendorong perkembangan industri digital tapi juga turut mendorong perkembangan serangan siber. Serangan siber lewat Internet of Thing (IoT) juga akan diprediksi akan meningkat pada 2020. Keunggulan IoT yang menghubungkan berbagai perangkat satu sama lain justru menciptakan celah bagi peretas untuk masuk ke jaringan bisnis. "Maraknya perangkat terhubung satu sama lain bisa menciptakan celah bagi penyerang untuk membajak perangkat ini untuk menyusup ke jaringan bisnis," ujar Pratama. Ancaman terhadap kelangsungan pilkada serentak 2020 di tanah air juga bisa berasal dari wilayah siber. Pratama mengatakan AI juga bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks yang membahayakan situasi kondusif pilkada serentak. Oleh karena itu, Pratama berharap penegakan hukum dan edukasi bisa digencarkan untuk mengurangi ancaman terhadap pilkada serentak. Menurut Pratama, tren hoaks akan makin canggih. Terutama dengan teknologi deepfake yang bisa membuat video palsu yang mirip asli. Dengan deepfake, video palsu bisa dibuat dengan memanipulasi muka dan suara seseorang. Di video itu, seseorang bisa dibuat mengatakan sesuatu yang tidak ia katakan. Semua ini dikembangkan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelegence/ AI). "Salah satu hasilnya adalah video hoax yang secara kasat mata sulit sekali dibedakan mana asli mana hoax. Ini harus diwaspadai sejak dini, karena rawan memecah belah masyarakat bawah," tegas Pratama. Minimnya edukasi kepada masyarakat juga berkaitan dengan tingginya peretasan phising yang dibungkus melalui rekayasa sosial. Kaspersky menyatakan bahwa ada 14 juta upaya phising hanya di Asia Tenggara sepanjang paruh pertama 2019. Pratama mengatakan semakin banyak orang sadar celah keamanan tidak selalu soal sistem pada web, aplikasi dan jaringan. Makin banyak yang menyadari bahwa manipulasi bisa juga dilakukan lewat korban yang minim pengetahuan teknologi informatika. Celah keamanan yang paling banyak dimanfaatkan adalah meminta OTP melalui SMS maupun telepon. Praktek ini merupakan praktek rekayasa sosial yang sudah sering dilakukan pelaku kejahatan dengan berbagai modus operasi. Pratama kemudian mencotohkan kasus Gopay Maia Estianty yang mengalami serangan siber akibat bobolnya OTP. "Baik pihak perbankan, marketplace dan siapapun yang berbisnis dengan internet serta aplikasi harus memperhatikan ini. Aspek penguatan keamanan siber tidak hanya di teknis, namun juga edukasi ke masyarakat, sehingga memperkecil peluang penipuan," kata Pratama Pratama mengatakan dari sisi SDM, Indonesia harus berbenah diri untuk siap menghadapi ancaman siber dan digitalisasi. SDM di Indonesia saaat ini dianggap kurang siap menghadapi ancaman siber dan digitalisasi. "Pemerintah cukup menyadari ini dengan mengadakan Digital Talent 2019 yang salah satunya memperbanyak SDM dengan kemampuan di bidang siber, salah satunya adalah keamanan siber," tutur Pratama. (jnp/eks)

Selengkapnya ...

‹ First  < 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 >  Last ›