Berita

Cuaca Ekstrem, Fenomena Salju 'Darah' Muncul di Antartika

Tanggal: 13/03/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena aneh terjadi di Pulau Galindez, lepas pantai Semenanjung paling utara Antartika. Di kawasan tersebut, lapisan es yang biasanya terlihat putih berubah menjadi merah seperti darah. Melansir Live Science, fenomena yang dikatakan oleh peneliti sebagai 'blood snow' terjadi sejak musim panas berlangsung di Antartika. Musim panas kali ini terbilang ekstrim sehingga mampu melelehkan gletser. Peneliti menyampaikan fenomena salju berdarah berasal dari sejenis ganggang berpigmen merah yang disebut Chlamydomonas Nivalis yang bersembunyi di ladang salju dan pegunungan di seluruh dunia. Ganggang itu tumbuh subur di air yang membeku dan tertidur di salju dan es pada musim dining. Ketika musim panas tiba dan salju mencair, ganggang itu mekar, menyebarkan spora merah seperti bunga. Peneliti menyampaikan warna merah fenomena ini berasal dari karoten di kloroplas alga, pigmen yang sama yang membuat labu dan wortel berwarna oranye. Selain rona merahnya, pigmen itu juga menyerap panas dan melindungi alga dari sinar ultraviolet sehingga memungkinkan organisme itu berjemur di bawah matahari musim panas tanpa risiko mutasi genetik. Keuntungan yang diperoleh alga dari pigmen itu ternyata tidak menguntungkan bagi es di Antartika. Menurut peneliti Ukraina, kembang biak alga karena pigmen itu membuat lapisan es mencair karena panas. "Bunga-bunga salju (alga) berkontribusi terhadap perubahan iklim. Karena banyak warna merah, salju memantulkan lebih sedikit sinar matahari dan meleleh lebih cepat. Sebagai akibatnya, ia menghasilkan lebih banyak ganggang yang lebih terang," ungkap para peneliti. Peneliti berkata es semakin cepat mencair ketiak ganggang semakin cepat menyerap panas. Semakin banyak es yang mencair, semakin cepat ganggang dapat menyebar. Situasi itu menyebabkan lebih banyak pemanasan, lebih banyak pencairan, dan lebih banyak ganggang mekar. Fenomena yang terjadi di Semenanjung Antartika ternyata bukan hal baru karena sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Akan tetapi, perubahan iklim mendorong alga tumbuh lebih banyak dan membuat es Antartika lebih cepat mencair. Melansir Futurism, ganggang yang berkembang menyebabkan laut pantai kota Spanyol diselimuti oleh busa pada bulan Januari. Ganggang serupa yang mekar bahkan menyebabkan pantai di sekitar pulau di Laut Cina Timur bersinar biru.

Selengkapnya ...

5 Pekerjaan yang Akan Diganti Teknologi AI Kecerdasan Buatan

Tanggal: 13/03/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) disebut-sebut akan menggantikan pekerjaan manusia. Contoh nyata dari penggeseran pekerjaan oleh AI adalah penjaga di gerbang tol yang diganti oleh sistem pembayaran digital. AI bahkan saat ini sudah menjadi keseharian manusia. Mulai dari mesin pencarian Google, asisten virtual, wearable devices, hingga smart home. Berdasarkan laporan dari Inventure Knowledge, berikut 5 pekerjaan manusia yang akan digantikan oleh AI.

Selengkapnya ...

Kulit Durian dan Nangka Bakal Bisa Dipakai Buat Cas Ponsel

Tanggal: 13/03/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Ilmuwan dari Universitas Sydney, Australia, mengklaim berhasil mengubah kulit durian dan nangka menjadi pengisi daya yang dapat digunakan dalam perangkat, seperti ponsel, laptop, dan tablet. Tim ilmuwan berhasil membuat super kapasitor dari kulit dua buah itu dalam proses yang tidak beracun dan tidak berbahaya. Peneliti utama untuk pengembangan itu, Vincent Gomes mengatakan proses mengubah kulit durian dan nangka menggunakan metode rekayasa hijau yang menggunakan pemanasan dalam air dan pengeringan beku biomassa buah-buahan. Durian dan nangka diubah menjadi aerogel karbon yang stabil, bahan sintetis yang sangat ringan dan berpori yang digunakan untuk berbagai aplikasi," kata Gomes. Gomes juga mengatakan bahwa aerogel karbon dapat dibuat menjadi super kapasitor besar karena berpori tinggi di bagian dalamnya. Awalnya, Gomes dkk meneliti itu hanya untuk mengetahui sifat penyimpanan energi dari durian dan nangka. Namun hasil penelitian ternyata melampaui harapan. Super kapasitor pada dasarnya seperti reservoir untuk energi. Mereka dapat dengan cepat menyimpan energi dalam jumlah besar menggunakan mekanisme ukuran baterai kecil. Lewat mekanisme itu kemudian akan memasok sejumlah energi untuk mengisi daya perangkat elektronik apa pun yang mencakup ponsel, tablet, dan laptop hanya dalam beberapa detik. Jika dibandingkan dengan baterai biasa, super kapasitor ini tidak hanya mampu mengisi daya berbagai perangkat, tetapi juga bisa memiliki kemampuan siklus pengisian yang lebih besar daripada peralatan biasa. Melansir Tech Times, super kapasitor saat ini terbuat dari karbon aktif tetapi tidak mendekati efisiensi jika dibandingkan dengan yang baru dalam penelitian tersebut. Alasan di balik mengapa para ilmuwan ini secara khusus memilih untuk menggunakan durian adalah karena dipilih berdasarkan sifat dapat membuat aerogel dan murah jika dibandingkan dengan bahan graphene. Melansir Ars Technica, peneliti mengubah limbah buah durian dan nangka menjadi aerogel karbon dengan menempatkannya di Teflon autoclaves dan dipanaskan selama sepuluh jam pada suhu 180 derajat celcius (356 derajat Fahrenheit). Kemudian, hasil dari pemanasan itu didinginkan pada malam hari. Setelah dingin, sampel dibilas dan dibekukan agar menghasilkan sampel beku-kering karbonisasi. Sampel itu kemudian dipaaskan kembali di dalam tungku selama satu jam pada suhu 800 derajat celcius guna menghasilkan aerogel hitam, sangat berpori, dan ultra dingin.

Selengkapnya ...

Asal Usul Dark Mode Hingga Tenar di Berbagai Aplikasi Medsos

Tanggal: 13/03/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Fitur mode gelap (dark mode) menjadi sorotan setelah aplikasi pesan WhatsApp meluncurkan fitur tersebut pada Android versi 2.20.69 dan untuk iOS versi 2.20.30. Banyak artikel yang kemudian mengulas manfaat fitur tersebut, salah satunya untuk kesehatan. Namun, perlu diketahui bahwa mode gelap pada perangkat pendukung kerja bukan hal yang baru. Melansir UX Design, komputer merupakan teknologi yang pertama kali menganut mode gelap hingga akhirnya menjalar ke Twitter, Facebook Messenger, Slack, Reddit, Viber, hingga Instagram dan terakhir WhatsApp. Layar komputer terdahulu memiliki latar gelap dengan huruf dan angka berwarna karena kapasitas tabung sinar katoda yang digunakan saat itu. Perancang komputer saat ini menggunakan pendekatan skeumorfik di mana polaritas positif diadopsi untuk membuat tampilan layar komputer menyerupai kertas. Perancang saat itu dihadapkan pada kondisi karyawan perusahaan yang familiar dengan kertas. Melansir Codaxy, mode gelap telah ada sejak komputer pertama kali dibuat dan dikembangkan. Mode itu ada karena komputer saat itu menggunakan layar Cathode Ray Tube (CRT) monokrom dengan fosfor berwarna hitam pada latar belakang yang bisa berubah menjadi hijau karena pengaruh elektron yang dipercepat. Melansir Android Authority, beberapa komputer rumahan yang paling awal menggunakan monitor monokrom CRT yang menampilkan teks kehijauan pada layar hitam. Banyak mesin pengolah kata awal juga diizinkan untuk mengetik teks putih pada latar belakang hitam. Namun, semua itu berubah di tahun 80-an ketika perusahaan seperti Xerox dan CPT Corporation membuat mesin pengolah kata yang memiliki layar putih dengan teks hitam. Teknologi itu dibuat untuk mereplikasi tampilan tinta di atas kertas. Beberapa tahun kemudian mode gelap kembali populer. Perusahaan seperti Apple dan Google banyak mengiklankan tema gelap untuk semua produk mereka dan dunia mengikutinya. Keuntungan paling umum dan ilmiah dari mode gelap adalah menghemat konsumsi energi pada perangkat dengan tampilan OLED atau AMOLED. Pada panel OLED, setiap piksel menyala secara individual. Ketika latar belakang putih, semua piksel dihidupkan dan tampilan menuntut lebih banyak daya. Ketika piksel hitam atau abu-abu gelap, seperti halnya dalam mode gelap, persyaratan daya tampilan secara alami diturunkan. Kemampuan hemat daya mode gelap ini terbatas pada layar OLED, sehingga ponsel, monitor, dan laptop dengan layar LCD tidak terlalu diuntungkan. Kegunaan lain dari mode gelap yang sering kita dengar adalah memotong cahaya biru yang berbahaya. Cahaya biru adalah spektrum cahaya tampak berenergi tinggi dengan panjang gelombang terpendek. Menurut sebuah makalah Harvard Health, paparan berlebihan terhadap cahaya biru dapat menekan sekresi melatonin, hormon yang penting untuk mendapatkan tidur yang baik di malam hari. Perusahaan sering membuat klaim besar tentang bagaimana mode gelap meningkatkan visibilitas, mengurangi ketegangan mata, dan membuatnya lebih mudah untuk menggunakan perangkat dalam cahaya rendah. Namun, hal itu tidak selalu benar.

Selengkapnya ...

‹ First  < 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 >  Last ›