Berita

Kulit Durian dan Nangka Bakal Bisa Dipakai Buat Cas Ponsel

Tanggal: 13/03/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Ilmuwan dari Universitas Sydney, Australia, mengklaim berhasil mengubah kulit durian dan nangka menjadi pengisi daya yang dapat digunakan dalam perangkat, seperti ponsel, laptop, dan tablet. Tim ilmuwan berhasil membuat super kapasitor dari kulit dua buah itu dalam proses yang tidak beracun dan tidak berbahaya. Peneliti utama untuk pengembangan itu, Vincent Gomes mengatakan proses mengubah kulit durian dan nangka menggunakan metode rekayasa hijau yang menggunakan pemanasan dalam air dan pengeringan beku biomassa buah-buahan. Durian dan nangka diubah menjadi aerogel karbon yang stabil, bahan sintetis yang sangat ringan dan berpori yang digunakan untuk berbagai aplikasi," kata Gomes. Gomes juga mengatakan bahwa aerogel karbon dapat dibuat menjadi super kapasitor besar karena berpori tinggi di bagian dalamnya. Awalnya, Gomes dkk meneliti itu hanya untuk mengetahui sifat penyimpanan energi dari durian dan nangka. Namun hasil penelitian ternyata melampaui harapan. Super kapasitor pada dasarnya seperti reservoir untuk energi. Mereka dapat dengan cepat menyimpan energi dalam jumlah besar menggunakan mekanisme ukuran baterai kecil. Lewat mekanisme itu kemudian akan memasok sejumlah energi untuk mengisi daya perangkat elektronik apa pun yang mencakup ponsel, tablet, dan laptop hanya dalam beberapa detik. Jika dibandingkan dengan baterai biasa, super kapasitor ini tidak hanya mampu mengisi daya berbagai perangkat, tetapi juga bisa memiliki kemampuan siklus pengisian yang lebih besar daripada peralatan biasa. Melansir Tech Times, super kapasitor saat ini terbuat dari karbon aktif tetapi tidak mendekati efisiensi jika dibandingkan dengan yang baru dalam penelitian tersebut. Alasan di balik mengapa para ilmuwan ini secara khusus memilih untuk menggunakan durian adalah karena dipilih berdasarkan sifat dapat membuat aerogel dan murah jika dibandingkan dengan bahan graphene. Melansir Ars Technica, peneliti mengubah limbah buah durian dan nangka menjadi aerogel karbon dengan menempatkannya di Teflon autoclaves dan dipanaskan selama sepuluh jam pada suhu 180 derajat celcius (356 derajat Fahrenheit). Kemudian, hasil dari pemanasan itu didinginkan pada malam hari. Setelah dingin, sampel dibilas dan dibekukan agar menghasilkan sampel beku-kering karbonisasi. Sampel itu kemudian dipaaskan kembali di dalam tungku selama satu jam pada suhu 800 derajat celcius guna menghasilkan aerogel hitam, sangat berpori, dan ultra dingin.

Selengkapnya ...

Asal Usul Dark Mode Hingga Tenar di Berbagai Aplikasi Medsos

Tanggal: 13/03/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Fitur mode gelap (dark mode) menjadi sorotan setelah aplikasi pesan WhatsApp meluncurkan fitur tersebut pada Android versi 2.20.69 dan untuk iOS versi 2.20.30. Banyak artikel yang kemudian mengulas manfaat fitur tersebut, salah satunya untuk kesehatan. Namun, perlu diketahui bahwa mode gelap pada perangkat pendukung kerja bukan hal yang baru. Melansir UX Design, komputer merupakan teknologi yang pertama kali menganut mode gelap hingga akhirnya menjalar ke Twitter, Facebook Messenger, Slack, Reddit, Viber, hingga Instagram dan terakhir WhatsApp. Layar komputer terdahulu memiliki latar gelap dengan huruf dan angka berwarna karena kapasitas tabung sinar katoda yang digunakan saat itu. Perancang komputer saat ini menggunakan pendekatan skeumorfik di mana polaritas positif diadopsi untuk membuat tampilan layar komputer menyerupai kertas. Perancang saat itu dihadapkan pada kondisi karyawan perusahaan yang familiar dengan kertas. Melansir Codaxy, mode gelap telah ada sejak komputer pertama kali dibuat dan dikembangkan. Mode itu ada karena komputer saat itu menggunakan layar Cathode Ray Tube (CRT) monokrom dengan fosfor berwarna hitam pada latar belakang yang bisa berubah menjadi hijau karena pengaruh elektron yang dipercepat. Melansir Android Authority, beberapa komputer rumahan yang paling awal menggunakan monitor monokrom CRT yang menampilkan teks kehijauan pada layar hitam. Banyak mesin pengolah kata awal juga diizinkan untuk mengetik teks putih pada latar belakang hitam. Namun, semua itu berubah di tahun 80-an ketika perusahaan seperti Xerox dan CPT Corporation membuat mesin pengolah kata yang memiliki layar putih dengan teks hitam. Teknologi itu dibuat untuk mereplikasi tampilan tinta di atas kertas. Beberapa tahun kemudian mode gelap kembali populer. Perusahaan seperti Apple dan Google banyak mengiklankan tema gelap untuk semua produk mereka dan dunia mengikutinya. Keuntungan paling umum dan ilmiah dari mode gelap adalah menghemat konsumsi energi pada perangkat dengan tampilan OLED atau AMOLED. Pada panel OLED, setiap piksel menyala secara individual. Ketika latar belakang putih, semua piksel dihidupkan dan tampilan menuntut lebih banyak daya. Ketika piksel hitam atau abu-abu gelap, seperti halnya dalam mode gelap, persyaratan daya tampilan secara alami diturunkan. Kemampuan hemat daya mode gelap ini terbatas pada layar OLED, sehingga ponsel, monitor, dan laptop dengan layar LCD tidak terlalu diuntungkan. Kegunaan lain dari mode gelap yang sering kita dengar adalah memotong cahaya biru yang berbahaya. Cahaya biru adalah spektrum cahaya tampak berenergi tinggi dengan panjang gelombang terpendek. Menurut sebuah makalah Harvard Health, paparan berlebihan terhadap cahaya biru dapat menekan sekresi melatonin, hormon yang penting untuk mendapatkan tidur yang baik di malam hari. Perusahaan sering membuat klaim besar tentang bagaimana mode gelap meningkatkan visibilitas, mengurangi ketegangan mata, dan membuatnya lebih mudah untuk menggunakan perangkat dalam cahaya rendah. Namun, hal itu tidak selalu benar.

Selengkapnya ...

Dana Tuntaskan Implementasi 100% QRIS

Tanggal: 13/03/2020

Jakarta, Selular.ID – Penerapan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), merupakan kebijakan dan langkah strategis Bank Indonesia (BI). Karena melalui penerapan dan pemasyarakatan QRIS pemberdayaan ekonomi berbasis teknologi digital akan mampu menyentuh lapisan dan segmen masyarakat makin luas. Dan Dana menegaskan bahwa sebagai dompet digital, Dana menjadi satu penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) yang telah 100%”, menuntaskan QRIS Dina Artarini, Chief Legal and Compliance Officer Dana mengatakan, penerapan QRIS diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam menggunakan dompet digital dalam transaksi di merchant yang menyediakan QR Code bertanda QRIS. QR Code ini disediakan oleh PJSP manapun aplikasi pembayaran digital yang juga sudah mengimplementasikan QRIS. “Karena melalui penerapan QRIS, pemberdayaan ekonomi berbasis teknologi digital akan mampu menyentuh lapisan dan segmen masyarakat yang makin luas,” kata Dina, Di Jakarta (10/03/20). Saat ini, dikatakan Dina, penerapan QRIS di Dana telah menunjukan efektivitasnya. Dana mencatat sejak penerapan pertama Qris, 28% transaksi di merchant, – merchant Dana berasal dari pengguna PJSP lain. “QRIS berperan signifikan dalam mengakselerasi kelancaran bertransaksi nontunai digital di lebih dari 100.000 mitra bisnis Dana yang berasal dari berbagai skala usaha, UMKM, hingga perusahaan besar,” kata Dina. Dina menyebut implementasi QRIS menjadi jembatan yang efektif dalam mengedukasi masyarakat untuk mengenal konsep dompet digital secara utuh melalui penggunaan dompet digital Dana di setiap transaksi digital. “Masyarakat dapat merasakan praktisnya bertransaksi karena dengan Dana mereka tak perlu repot melakukan top-up saldo. Peace of mind masyarakat juga terbangun berkat adanya fitur Dana Protection yang dihadirkan oleh Dana,” tambahnya. Dina menambahkan bagi pengguna Dana tidak ada perbedaan cara bertransaksi dengan QRIS menggunakan aplikasi Dana. Pengguna Dana, cukup memindsi Kode Qris yang tersedia di merchant Dana dan memilih sumber dana untuk pembayaran yang suudah mengimplementasikan QRIS dan selanjutnya melakukan pemindaian kode Qris yang tersedia di merchant Dana.

Selengkapnya ...

Apple dan Google Tarik Aplikasi Terkait Virus Corona

Tanggal: 13/03/2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Dua perusahaan teknologi raksasa Amerika, Apple dan Google menarik aplikasi berkaitan dengan virus corona novel (COVID-19) yang beredar di toko aplikasi mereka yaitu App Store dan Play Store. Sebab, aplikasi tersebut bukan berasal dari institusi yang diakui pemerintah untuk menyalurkan informasi soal corona. Menurut keterangan empat pengembang aplikasi yang ditolak Apple, aplikasi mereka itu memuat daftar negara mana saja yang terinfeksi virus corona berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Salah satu pengembang mengatakan kepada jurnalis CNBC bahwa pihak Apple menjelaskan melalui sambungan telepon bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan corona, mesti dirilis oleh organisasi kesehatan resmi atau pemerintah. Tiga pengembang lainnya mendapat keterangan rilis dari Apple yang tertulis, "aplikasi yang memuat informasi medis saat ini perlu diajukan oleh lembaga yang diakui." Sementara perusahaan mesin pencari, Google memblokir hasil pencarian soal virus corona dan COVID-19 seperti dilansir The Verge. Artinya, jika pengguna memasukkan kata kunci 'virus corona' atau COVID-19 di Google Play Store, maka akan muncul tulisan No results found for "coronavirus" (tidak ada hasil untuk pencarian virus corona). Namun setelah ditelusuri CNNIndonesia.com, untuk pencarian menggunakan kata kunci "COVID-19" di Google Play Store, ada beberapa aplikasi yang berkaitan dengan corona seperti Provides Information on New Corona Virus, Coronavirus Tracker, COVID-19, dan lainnya. Sampai hari ini (6/3), jumlah korban terinfeksi virus corona di seluruh dunia berjumlah 97.885 orang. Sedangkan pasien yang sembuh mencapai 53.769 orang. Lalu data korban meninggal virus corona sampai saat ini berjumlah 3.348 orang. Jumlah kasus tertinggi masih ditempati China dengan 80.422 orang terjangkit. Sedangkan total orang yang meninggal akibat virus corona mencapai 3.013 orang, dan yang sembuh berjumlah 52.239 orang. (din/mik)

Selengkapnya ...

‹ First  < 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 >  Last ›