Berita

Satelit Nusantara Dua Gagal Mengorbit, Layanan Penyiaran Tetap Aman Artikel ini telah tayang di Kom

Tanggal: 13/04/2020

JAKARTA, KOMPAS.com - Satelit Nusantara Dua yang meluncur dari Xichang Satellite Launch Center (XLSC) di Xichang, China, Kamis (9/4/2020) malam pukul 19.46 WIB, gagal mengorbit. Kegagalan disebabkan anomali ketika roket Long March-3B tiba pada tahap pelepasan roket ketiga. Satelit yang merupakan hasil kolaborasi Indosat Ooredoo melalui perusahaan joint venture PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera itu diproyeksikan menggantikan satelit Palapa-D di slot orbit 113 Bujur Timur, yang akan berhenti mengorbit selambatnya akhir Juli 2020. Meski Nusantara Dua gagal mengorbit menggantikan Palapa-D, Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan layanan penyiaran (broadcast) di Indonesia akan tetap aman. Diketahui selama ini satelit Palapa-D menampung hampir seluruh layanan broadcast di Indonesia. Ada 23 lembaga penyiaran televisi dan delapan radio yang memanfaatkan satelit tersebut. " Kominfo bekerja sama dengan operator satelit (International Telecommunication Union/ITU) memastikan bahwa layanan penyiaran televisi dan radio yang selama ini dilakukan satelit Palapa-D akan tetap dijamin pemancarannya," jelas Menkominfo, Johnny G Plate, dalam konferensi pers yang disiarkan secara live streaming, Jumat (10/4/2020). Kominfo juga akan menjelaskan kegagalan peluncuran satelit Nusantara Dua ini di forum ITU, agar Indonesia tetap bisa menggunakan satelit di slot orbit 113 Bujur Timur. Kominfo juga telah membahas masalah ini dengan Indosat Ooredoo dan PT PSN, agar tidak ada interupsi pelayanan untuk lembaga penyiaran. Bayu Hanantasena selaku Chief Business Officer Indosat Ooredoo mengatakan, meski masa operasional Palapa-D akan berakhir dan satelit Nusantara Dua gagal mengorbit untuk menggantikan, pihaknya telah menyiapkan rencana alternatif. "Kami sudah melaksanakan rencana bisnis berkesinambungan, salah satunya dengan mencari satelit pengganti," kata Bayu di kesempatan yang sama. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kominfo, Ismail menjelaskan bahwa Kominfo juga akan mengirim surat kepada ITU, selaku regulator satelit yang memberikan hak penggunaan slot orbit 113 Bujur Timur.Kominfo akan meminta ITU untuk menetapkan status force majeure. Ismail mengatakan, kejadian serupa pernah terjadi sekitar tiga tahun lalu terhadap satelit Telkom. "Dalam kondisi yang demikian, secara normalnya kita akan mendapatkan perpanjangan waktu untuk menyiapkan satelit pengganti baru, agar seluruh frekuensi di dalam slot orbit tersebut tetap menjadi milik Indonesia" jelas Ismail. Ismail mengatakan, pemerintah akan menyampaikan proposal dan menyampaikan penyebab kegagalan peluncuran satelit, sebelum sidang radio regulation board yang digelar pada 15 Juni mendatang. Menkominfo Johnny Plate sendiri mengonfirmasi bahwa satelit Palapa-D akan deorbit (berhenti mengorbit) selambat-lambatnya akhir Juli 2020 nanti. Satelit Nusantara Dua memiliki bobot 5.550 kilogram dengan kapasitas FSS Transponder C-band 20×36 MHz dan High Throughput Satellite (HTS) 9,5 Gbps. Satelit ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan broadband dan boradcast di Indonesia.

Selengkapnya ...

Virus corona: Bagaimana China mengatasi wabah Covid-19 melalui teknologi tersembunyi, dengan pendudu

Tanggal: 11/04/2020

Pembicaraan soal penanganan virus corona di China tak terlepas dari pembicaraan soal teknologi canggih. Robot diperbantukan mengantar makanan di rumah sakit, adanya kamera yang bisa mengenali wajah dan mengukur suhu tubuh, atau drone yang memaksa karantina dan penutupan wilayah. Namun bagaimana dengan teknologi tersembunyi mereka? China memiliki sistem pengawasan canggih yang bisa melacak warga negara mereka, baik secara daring maupun luring. Dan sistem ini terbukti sangat efektif selagi pandemi. Jaringan pengawasan terhadap warga ini telah beberapa dekade dibangun oleh Partai Komunis China. Selama ini mereka selalu dikritik di seluruh dunia karena hal itu. Namun ketika dunia sedang dicengkram oleh Covid-19, beberapa negara mencoba melihat model China sebagai jawaban. Menurut Wartawan BBC di Seoul Laura Bicker, pemerintah Korea Selatan menggunakan telepon untuk mengetahui lokasi kita berada, dan mengirimkan pesan darurat ketika kita mendekat ke lokasi di mana pasien yang terkonfirmasi berada. Lalu Singapura, Israel, Iran, Taiwan dan Rusia mengadopsi sebagian atau keseluruhan metode yang dipakai China untuk memanfaatkan kekuatan data. Lebih banyak lagi negara yang diperkirakan akan mengikuti.

Selengkapnya ...

Kembangkan Teknologi AI Sendiri, Iran Dapat Percepat Tes Virus Corona Artikel ini telah tayang di

Tanggal: 06/04/2020

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Iran baru saja meluncurkan perangkat lunak (software) teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk mempercepat pendeteksian virus corona (Covid-19). Hal ini didorong keterbatasan yang dimiliki negara itu dalam memperoleh obat-obatan, pasca Amerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi bagi Iran berupa pembatasan akses ke peralatan pengujian. Hal ini pun memaksa salah satu negara yang paling terpukul corona di kawasan Timur Tengah itu untuk berinovasi. Dikutip dari laman Russia Today, Senin (6/4/2020), pembuatan software AI itu diungkapkan oleh pejabat pemerintah Iran pada Sabtu waktu setempat. Software ini dikembangkan hanya dalam waktu satu bulan oleh konsorsium yang dibentuk oleh Universitas Iran. Mereka menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis pemindaian tomografi terkomputasi (CT) paru-paru yang berpotensi terinfeksi. Teknologi ini memungkinkan dokter untuk mengunggah gambar dan langsung menerima hasilnya. Sementara itu, Wakil Presiden Iran untuk Sains dan Teknologi Sorena Sattari terlihat mengenakan masker saat menggelar konferensi pers. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa terobosan ini akan meringankan beban kerja para analis, yang sebelumnya harus secara manual meneliti ratusan gambar per hari. Selain itu teknologi ini akan membawa 'perspektif baru' untuk diagnosis dan pengobatan virus ini. Pencitraan CT memungkinkan para dokter dalam menemukan kelainan pada paru-paru pasien dan menunjukkan ada atau tidaknya infeksi corona. Namun, metode ini sebenarnya telah dikesampingkan di seluruh dunia demi pengujian reaksi rantai polimerase (PCR) yang lebih mengedepankan pencarian bahan genetik virus dibandingkan gejalanya. Perlu diketahui, sanksi AS telah menghambat akses Iran ke peralatan medis, dan memaksa para ilmuwan negara itu untuk berinovasi. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa pemindaian CT lebih dapat diandalkan daripada metode PCR. Sebuah makalah penelitian China yang diterbitkan lebih dari sebulan yang lalu merekomendasikan CT untuk digunakan sebagai 'alat utama' dalam pengujian untuk virus ini. Iran merupakan salah satu negara yang paling parah dilanda pandemi di Timur Tengah. Lebih dari 55.000 kasus telah dikonfirmasi terjadi dan hampir 3.500 orang telah meninggal. Bahkan virus ini telah merenggut nyawa pemimpin agama Ayatollah Hashem Bathayi Golpayegani serta setidaknya 12 politisi Iran. Upaya untuk menahan penyebaran virus pun telah terhambat oleh sanksi ekonomi AS terhadap Iran. Pemerintah Iran berpendapat bahwa dengan memasukkan industri minyaknya ke daftar hitam, AS telah memutus aliran pendapatan vital yang dapat digunakan untuk memperoleh obat-obatan dan peralatan yang bisa menyelamatkan jiwa. Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu waktu setempat, Presiden Hassan Rouhani mengatakan bahwa krisis corona merupakan momen yang tepat bagi AS untuk meminta maaf kepada Iran. "Ini peluang besar bagi orang Amerika untuk meminta maaf dan untuk membatalkan sanksi yang tidak adil terhadap Iran," kata Rouhani.

Selengkapnya ...

Bursa Kerja ke 9 STMIK Widya Pratama Pekalongan

Tanggal: 13/03/2020

Student Career Center (SCC) STMIK Widya Pratama pekalongan mengadakan Bursa Kerja yang ke 9 pada Hari Rabu 11 Maret 2020 yang bertempat di Aula Gedung C STMIK WIDYA PRATAMA Pekalongan. Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan SLAMET HARYADI, SH, M.Hum. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 11 sampai dengan 12 Maret 2020 dan gratis terbuka untuk umum. Sebanyak 27 Perusahaan berpartisipasi yang menawarkan  620 lowongan kerja  

Selengkapnya ...

‹ First  < 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 >  Last ›