Berita

Mahasiswa ITS Teliti Teknologi Pengurang Pencemaran Air Irigasi Pertanian

Tanggal: 26/08/2019

Titania Dewanti - detikNews


Surabaya - Kiki Gustinasari, mahasiswa doktoral dari Teknik Lingkungan merancang penelitian yang mampu mereduksi pencemaran air. Penelitian berjudul Constructed Wetlands-Microbial Fuel Cells (CWs-MFCs) ini sebagai Pereduksi Herbisida Glifosat dan Aplikasi Biosensor untuk Toxicity Warning pada Limpasan Persawahan. "Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa CWs MFCs sebagai infrastruktur ramah lingkungan mampu mereduksi residu herbisida glifosat, yang merupakan jenis pestisida pada sektor pertanian," ujar Kiki dalam siaran pers yang diterima detikcom melalui Humas ITS, Senin (26/8/2019). Kiki mengakui bahwa penggunaan herbisida glifosat memberikan dampak buruk terhadap mahluk hidup di perairan. Dampak tersebut dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi untuk binatang amfibi, serta berefek letal bagi beberapa jenis plankton. "MFCs sendiri merupakan teknologi pembangkit energi dan pengurangan polusi melalui bakteri. Sedangkan CWs merupakan sistem berbasis alam yang banyak digunakan pada bidang pertanian sebagai filter areal pertanian dengan badan air," tambahnya. Kiki menjelaskan penggabungan MFCs ke dalam CWs terbukti dapat meningkatkan kinerja CWs dalam mengurangi residu herbisida glifosat. Anoda pada MFCs memicu reaksi anaerob CWs. Pendekatan ini mempunyai keuntungan ganda seperti intensifikasi kinerja CWs dan penghasil listrik.  Kiki juga tak lupa menjelaskan bahwa MFCs-CWs pada penelitian ini juga bertujuan sebagai peringatan dini terhadap masuknya bahan-bahan yang tidak diinginkan pada limpasan persawahan. Hal ini disebabkan jenis infrastruktur hijau tersebut dapat menghasilkan sinyal listrik melalui kinerja mikroba. "Kinerja mikroba akan turun apabila terdapat zat racun yang mengganggu kehidupan mikroba tersebut," jelasnya.  Dengan turunnya kinerja mikroba maka dapat diketahui adanya zat yang tidak diinginkan memasuki area pertanian. Penurunan tersebut nantinya akan ditandai dengan indikasi dropping listrik.  "Indikasi inilah yang menjadi peringatan dini sebagai dasar pengambilan keputusan selanjutnya," imbuh Kiki. Dalam penelitian yang ditujukan untuk disertasinya tersebut, mahasiswi yang dibimbing oleh Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD ini mengungkapkan bahwa banyak peneliti lain yang menggunakan CWs untuk menangani limbah pertanian. Tetapi, penelitian sebelumnya hanya memanfaatkan satu fungsi, yaitu mereduksi polutan. "Sedangkan konsep penelitian yang saya lakukan ini selain untuk mereduksi polutan, juga sebagai early warning system," tutur mahasiswi kelahiran 1 Agustus 1994 ini. Kiki juga berharap penelitian ini tidak hanya dapat berjalan dengan lancar hingga akhir, tapi dapat memperoleh hasil yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan. "Tidak menutup kemungkinan penelitian ini akan diterapkan di lapangan, tentunya dengan dukungan dari pihak pemerintah," pungkasnya.

Selengkapnya ...

Mobil Listrik Istimewa, Bebas Parkir dan Kebal Ganjil Genap

Tanggal: 26/08/2019

CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah diketahui sudah menyiapkan kebijakan khusus yang bikin pengguna kendaraan listrik murni istimewa. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan setidaknya ada dua hal spesial yang bakal diberikan, yaitu bebas biaya parkir dan kebal pembatasan peredaran kendaraan seperti ganjil genap. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi mengatakan kebijakan khusus itu tidak hanya akan berlaku di satu wilayah, melainkan mencakup seluruh negeri. Budi mengatakan bebas biaya parkir bakalan berlaku untuk tempat-tempat parkir yang lokasinya ditentukan pemerintah daerah. "Ini insentif buat pengguna, jadi tarif parkir demikian murah, kalau perlu tidak menggunakan tarif sama sekali," kata Budi di bilangan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (23/8). Menurut dia Kemenhub segera merealisasikan itu dengan membuat surat edaran kepada seluruh Gubernur dan Kepala Daerah. "Akan kami buat surat edaran kepada gubernur, dinas perhubungan, agar tidak dikenakan tarif parkir untuk kendaraan listrik," ucapnya. Sedangkan untuk kebijakan pembatasan kendaraan, Budi mengatakan ini dapat mengacu kepada sistem ganjil genap di wilayah Jakarta yang ditujukan untuk mobil. Mobil listrik murni bebas dari aturan tersebut. Menurut Budi, jika wilayah lain di Indonesia juga punya aturan seperti Jakarta, kendaraan listrik murni tidak akan terlibat. "Ini menjadi semacam dorongan agar pengguna kendaraan saat ini mau beralih ke kendaraan listrik," ucap dia. Budi juga menuturkan langkah ini sebagai dukungan terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Perpres itu diketahui sudah diundangkan pada 12 Agustus 2019. (ryh/fea)

Selengkapnya ...

Puluhan Anak-anak Rusun Jatinegara Diajarkan Teknologi

Tanggal: 26/08/2019

Komaruddin Bagja Arjawinangun

JAKARTA - Puluhan anak-anak warga rumah susun (Rusun) Jatinegara Barat, Jakarta Timur, mengikuti kegiatan Hour Of Code di Aula Lantai 2, Minggu 25 Agustus 2019. Mereka diajarkan untuk lebih mengenal digital dan bukan hanya bermain game, namun menciptakan permainan itu sendiri. Ketua GenDigital, Isaac Edwin Winoto mengatakan, kegiatan yang digelar itu untuk lebih mengenakan anak-anak terhadap perkembangan digital. Terlebih, Hour Of Code merupakan gerakan Internasional yang bertujuan untuk mengajarkan materi dasar yakni coding kepada siapapun. "Program ini memang diciptakan untuk anak-anak agar lebih kreatif," kata Isaac kepada wartawan kemarin. Dia menambahkan, melalui pengenalan itu sendiri, dirinya menyasar anak-anak terutama pada usia Sekolah Dasar di kawasan permukiman padat. Dan kegiatan ini dinilainya sebagai niat tulus untuk membantu anak-anak yang membutuhkan pembelajaran teknologi. "Karena kami sendiri mendapatkan pelajaran itu dari SMA Ipeka Integrated Christian School," kata siswa kelas XI ini. Menurut Isaac kegiatan yang digelar ini sudah dilakukan dibeberapa lokasi yang padat penduduk. Dengan melibatkan Wahana Visi pemberian materi ini selalu ia gencarkan. "Sejak bulan April lalu tiap Sabtu, kita telah rutin mengajarkan coding di daerah Jakarta Barat. Untuk memperluas jangkauan maka kita meminta bantuan Wahana Visi," terangnya. Dengan memberikan ilmunya itu, Isaac mengaku hanya ingin berbagi pengetahuan yang ia miliki dibidang digital. Karena, menurutnya, anak usia 8-11 tahun banyak yang minat belajar teknologi namun terhalang oleh fasilitas yang ada. "Makanya ini kami pinjamkan iPad yang kita punya, untuk belajar. Jadi ketika mereka suatu saat punya, tak hanya bermain games saja tapi bisa menerapkan ilmu yang kita berikan," sambungnya. Salah satu peserta mengatakan, dirinya sangat senang karena bisa tahu apa saja yang dibutuhkan untuk membuat game. Karena itu, ia berharap acara ini bisa terus diselenggarakan di sini. "Sebelumnya aku enggak tahu kalau kita juga bisa belajar pakai Ipad. Di situ juga dikasih tahu kalau gedget juga bisa buat belajar. Semoga saja kakak-kakaknya bisa balik lagi ajarin kita di sini," ujarnya.

Selengkapnya ...

Digitalisasi Pendidikan ala Telkomsel dan Telkom University

Tanggal: 26/08/2019

Jakarta - Telkomsel berkolaborasi dengan Telkom University mencoba mentransformasi institusi pendidikan tinggi menjadi institusi berbasis ekosistem digital. Seperti apa caranya? Kolaborasi antara Telkomsel dengan Telkom University ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama pada 24 Agustus 2019, di Telkom University, Bandung. Dalam kolaborasinya dengan Telkom University yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat tersebut, Telkomsel menghadirkan program pengembangan keahlian di bidang teknologi informasi bagi mahasiswa. Program tersebut didukung dengan pemanfaatan laboratorium teknologi terkini milik Telkomsel agar sekaligus dapat meningkatkan keahlian profesi bagi mahasiswa secara komprehensif. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas para mahasiswa dalam menimba ilmu, Telkomsel menghadirkan aplikasi Digital Solution yang mampu mendukung kegiatan perkuliahan mereka seperti pengelolaan jadwal kuliah, live stream perkuliahan, dan mengakses nilai mata kuliah. Telkomsel turut memberi kesempatan bagi para mahasiswa Telkom University untuk meningkatkan keahliannya melalui program CSR Telkomsel seperti Indonesia Next yang memberikan sertifikasi keahlian profesi dan Digital Creative Millennials yang mengajak pengusaha startup ternama untuk memberikan pelatihan kewirausahaan berbasis digital.

Selengkapnya ...

‹ First  < 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 >  Last ›