Berita

Tez, Aplikasi Dompet Digital dari Google

Tanggal: 22/09/2017

Liputan6.com, Jakarta - Google kembali memperkenalkan layanan baru besutannya. Kali ini, perusahaan tersebut meluncurkan sebuah aplikasi sejenis dompet digital yang diberi nama Tez. Aplikasi yang baru meluncur di India ini memungkinkan pengguna untuk menghubungkan akun bank miliknya dengan smartphone. Nantinya, para pengguna dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan beragam transaksi. Dilansir Tech Crunch, Jumat (22/9/2017), Google memperkenalkan teknologi berbasis suara dalam layanan ini. Teknologi bernama AudioQR ini menggunakan suara ultrasonik untuk berkirim uang, sehingga tak lagi mengandalkan NFC. Google menjamin teknologi ini mampu mengirimkan uang antarperangkat dengan aman. Meski tak sepenuhnya baru, ini kali pertama raksasa internet tersebut menggunakan teknologi suara untuk layanan pembayaran. Sebelumnya, teknologi ini juga telah hadir di Chromecast sejak 2014. Lewat teknologi ini, proses perpindahan informasi antar perangkat dilakukan dengan suara ultrasonik. "Berkirim uang ke anggota keluarga atau berbagi tagihan dengan teman. Untuk seluruh pembayaran, baik besar atau kecil, kamu dapat langsung melakukannya dengan Tez," tulis Google dalam deskripsi layanan ini. Namun perlu diketahui, Tez bukanlah dompet digital yang dapat diisi saldo terlebih dulu. Aplikasi ini hanya menghubungkan akun bank pengguna dengan perangkat agar dapat digunakan untuk sejumlah pembayaran. Untuk saat ini, Tez sudah meluncur untuk pengguna Android dan iOS di India. Persahaan itu bekerja sama dengan sejumlah bank kenamaan di negera tersebut dalam menjalankan layanan ini. Meski baru meluncur di India, Google dilaporkan telah berencana untuk memperluas kehadiran layanan ini di negara Asia lain, termasuk Indonesia dan Filipina. Hal ini diketahui dari bocoran logo dagang layanan yang didaftarkan. Akan tetapi, belum dapat dipastikan kapan aplikasi ini akan melenggang di Tanah Air. Karenanya, menarik untuk mengetahui apakah layanan ini nantinya akan benar-benar menyambangi pengguna di Indonesia.

Selengkapnya ...

Berkeliling YouTube Pop-Up Space 3 di Jakarta

Tanggal: 20/09/2017

JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti yang sudah-sudah, YouTube Pop-Up Space Jakarta selalu memfasilitasi para YouTuber lokal untuk berkolaborasi, berinteraksi, dan bertukar ilmu. Ruang kreatif kontemporer tersebut menyediakan studio, alat berupa kamera dan lightning, hingga ruang pengeditan yang mumpuni dan gratis. Hari ini, Senin (18/9/2017), YouTube kembali membuka YouTube Pop-Up Space untuk ketiga kalinya. Bertempat di Art1: New Museum, YouTube Pop-Up Space menargetkan 1.000 YouTuber lokal untuk berkumpul. Selain berkarya dengan fasilitas yang disediakan, ada pula rangkaian workshop dengan tema relevan. Salah satunya, para YouTuber dengan subscriber setidaknya 1.000 bisa berguru dengan para ahli tentang seluk beluk industri YouTube, utamanya dari segi bisnis. YouTube Pop-Up Space buka selama sepekan hingga Minggu (24/9/2017) mendatang. Para YouTuber bisa memesan ruang-ruang studio yang disediakan, paling lama hingga 8 jam. Ruang kreatif ini dibuka hingga pukul 21.00 WIB setiap harinya. Beberapa YouTuber yang dijadwalkan bakal berkolaborasi adalah Fathia Izzati, Eka Gustiwana, dan Tim2One - Chandra Liow. â€œAku lagi bikin video semacam sketsa musik gitu, tunggu di YouTube ya,” kata Fathia Izzati di sela-sela shooting konten video di YouTube Pop-Up Space.

Selengkapnya ...

Siapa Amalia Hernandez yang Jadi Google Doodle Hari ini?

Tanggal: 19/09/2017

KOMPAS.com - Halaman utama Google hari ini, Selasa (19/9/2017), dihiasi ilustrasi penari dengan pakaian berwarna warni yang dipersembahkan untuk wanita bernama Amalia Hernandez. Siapakah dia? Amalia Hernandez adalah seorang koreografer balet asal Meksiko yang terkenal sebagai pencipta kelompok penari Ballet Folklorico de Mexico. Tarian yang dibawakannya merupakan ensembel yang khas dan dianggap mewakili nilai-nilai tradisi Meksiko. Kelompok Ballet Folklorico de Mexico sendiri diciptakan oleh Amalia Hernandez pada 1952. Awalnya kelompok ini hanya beranggotakan delapan orang penari. Lalu seiring perjalanannya, tumbuh jadi beranggotakan lebih dari 300 penari. Kelompok penari tersebut pertama kali menampilkan tariannya di televisi pada 1954. Setelahnya, mereka rutin tampil dalam siaran mingguan. Penampilan itu membuat kelompok penari yang didirikan Amalia Hernandez semakin populer hingga ke mancanegara. Mereka kemudian melakukan tur pertunjukkan hingga ke Amerika Utara dan bahkan mewakili Meksiko dalam Pan American Games di tahun 1959. Ballet Folklorico de Mexico masih aktif hingga sekarang. Sejak tahun pendiriannya, kelompok ini telah menari di hadapan lebih dari 22 juta orang. Amalia Hernandez sendiri terus terlibat dalam pengelolaan kelompok tersebut, hingga meninggal pada tahun 2000. Google mengubah logonya menjadi ilustrasi kumpulan penari Ballet Folklorico de Mexico sebagai persembahan ulang tahun ke-100 wanita itu.

Selengkapnya ...

Facebook Uji Coba Fitur Nonton Video Tanpa Kuota Data

Tanggal: 13/09/2017

KOMPAS.com - Setelah merilis fitur Instant Articles yang memungkinkan loading berita semakin cepat dan ringan, Facebook kini menguji coba fitur serupa untuk video yang bertajuk “ Instant Videos”. Konsep dan mekanismenya sama, hanya saja platform Instant Videos lebih hemat data ketika memutar konten video. Intant Videos memungkinkan smartphone mengunduh video-video di linimasa Facebook ketika pengguna terhubung ke Wi-Fi. Ketika membuka aplikasi Facebook, pengguna bisa langsung menonton video tanpa buffering dan tanpa memakan kuota data. Adapun video yang telah terunduh dengan Wi-Fi akan ditandai dengan ikon berbentuk petir. Pengguna bisa memutar video itu tanpa khawatir dengan sisa kuota data yang dimiliki. Selain untuk konten video di linimasa, Instant Videos juga dipersiapkan menyambut tab “Watch” teranyar dari Facebook. Pada tab tersebut, Facebook menghadirkan tayangan-tayangan video orisinil serupa Netflix. Keberadaan Instant Videos bisa dimanfaatkan untuk mengunduh konten pada Watch ketika terhubung Wi-Fi. Alhasil, pengguna lebih nyaman menonton konten Watch di mana pun dan kapan pun, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (12/9/2017) dari TechCrunch. Juru bicara Facebook mengatakan, saat ini Instant Videos baru disediakan untuk pengguna Android dalam jumlah sangat terbatas. Tujuan fitur ini jelas untuk menghapus hambatan pengguna dalam menonton video, sebab konten video sedang naik daun. Studi eMarketer menunjukkan keterikatan pengguna Instagram meningkat 53 persen untuk konten-konten video. Facebook menyadari hal ini, sehingga mendorong distribusi video yang lebih kaya, baik dari platformnya sendiri maupun pengguna. Pengguna Facebook kini tak ubahnya content creator di YouTube yang bisa meraup duit dari iklan. Facebook membagi 55 persen pendapatan iklan yang disisipkan ke video-video para content creator. Untuk Instant Videos sendiri, belum jelas kapan tersedia secara umum untuk semua khalayak. Kita tunggu saja.

Selengkapnya ...

‹ First  < 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 >  Last ›