Berita

Mulai Februari 2018, Browsing Pakai Chrome Lebih Nyaman

Tanggal: 22/12/2017

Jika Anda merasa terganggu dengan banyaknya iklan di situs internet saat browsing, maka Anda tidak sendiri. Kabar baiknya, Google bakal memblokir iklan-iklan mengganggu dalam browser Chrome di versi desktop maupun mobile. Mulai 15 Februari 2018, Chrome akan membasmi iklan-iklan yang masuk dalam kategori mengganggu. Iklan yang masuk dalam kategori mengganggu seperti iklan yang memutar video dan suara secara otomatis, iklan yang memenuhi layar dan tak kunjung hilang, serta iklan mobile animasi dan flash. Google Chrome memberikan tenggat waktu selama 30 hari bagi para pemililk situs dan pengiklan sebelum diblokir oleh Chrome. Jika situs diblokir, pemilik situs atau pengiklan bisa meminta Google untuk meninjau ulang, apakah iklan yang mengganggu sudah dibenahi atau belum, seperti dirangkum KompasTekno dari Android Authority, Kamis (21/12/2017). Tidak semua iklan akan dihapus Chrome. Hanya iklan-iklan yang dianggap mengganggu kenyamanan pengunjung situs sesuai dengan standar yang dibuat Koalisi untuk Iklan yang lebih baik (Coalition for Better Ads). Koalisi ini beranggotakan kelompok pengiklan digital dunia, dan biro iklan interaktif (Interactive Advertising Bereau). Mereka memiliki visi untuk menjembatani kepentingan penerbit iklan, pemilik situs, dan kenyamanan peselancar internet yang tidak ingin terganggu dengan banyaknya iklan. Langkah ini diambil sebagai jalan tengah, mengingat banyak pengguna browser yang memasang fitur pemblokir iklan buatan pihak ketiga. Add-on Ad Blocker itu dipandang tidak sehat bagi keberlangsungan internet terbuka, karena membasmi semua jenis iklan yang muncul.

Selengkapnya ...

Seperti Apa Penyederhanaan Lisensi dalam RPM Jasa Telekomunikasi?

Tanggal: 21/12/2017

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sempat memicu kontroversi, Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang Jasa Telekomunikasi (Jastel) akhirnya direstui semua pihak, baik operator telekomunikasi dan asosiasi terkait. Aturan tersebut sejatinya hendak menyederhanakan lisensi bagi Jastel sehingga 12 jenis perizinan bisa menjadi satu perizinan saja. “The best regulation is less regulation,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, Rabu (20/12/2017), dalam acara ‘Capaian Kinerja dan Peluncuran Inovasi' yang dihelat Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kemkominfo, di Le Meridien Hotel, Jakarta. Menurut dia, banyaknya perizinan tak efisien sebab memakan waktu dan ongkos. Ia mengatakan pemerintah tak perlu selalu memberikan izin untuk setiap prosedur, karena ada hal-hal yang tak perlu campur tangan pemerintah. “Jika bargaining power tak seimbang antara konsumen dan produsen, barulah pemerintah menengahi. Tapi untuk urusan-urusan yang bargaining power-nya simetris, nggak perlu minta izin,” ia menjelaskan. Sebelumnya, ada 12 izin terkait Penyelenggara Jastel yang harus diajukan dan dikeluarkan satu per satu. Dengan adanya RPM Jastel, satu perizinan saja bisa mencakup semuanya. 12 perizinan itu mencakup Jasa Teleponi Dasar, Jasa Call Center, Jasa Premium Call, Jasa Calling Card, Jasa Store and Forward, Jasa Nomor Telepon Maya, Jasa Rekaman Telepon untuk Umum, Jasa ISP, Jasa NAP, Jasa ITKP, Jasa Siskomdat, dan Jasa Penyediaan Konten. Semuanya akan disatukan dalam satu izin dengan syarat pemegang izin memberikan komitmen dalam dua bentuk, yakni jenis layanan dalam jasa telekomunikasi dan cakupan layanan. Semuanya harus tetap mengacu ke Peraturan Pemerintah di atasnya dan ketentuan-ketentuan di RPM baru. Izin juga dapat dikembangkan oleh pemegang izin dalam tiga kategori, yakni Jasa Teleponi Dasar, Jasa Nilai Tambah Teleponi Dasar, dan Jasa Multimedia. RPM Jastel akan mengolaborasikan semua peraturan tingkat menteri, seperti Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor 21 Tahun 2001 dan Peraturan Perubahannya yang total berisi 16 peraturan. Semua peraturan dirampingkan jadi satu Peraturan Menteri (PM). Diharapkan penyederhanaan perizinan ini mampu menyehatkan industri sehingga meningkatkan kinerja para Penyelenggara Jastel dalam melayani masyarakat.

Selengkapnya ...

Berbekal Bantuan Google, NASA Berhasil Temukan 8 Planet Baru

Tanggal: 18/12/2017

Jakarta - NASA baru saja mengumumkan telah menemukan delapan planet yang mengitari sebuah bintang utama, mirip dengan tata surya. Kali ini, badan antariksa Amerika Serikat itu dibantu kecerdasan buatan Google. Dikutip dari The Verge, Sabtu (16/12/2017), planet baru ini ditemukan berlokasi di sekitar Kepler-90, bintang mirip Matahari yang berjarak 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Kepler-90 sendiri ditemukan pertama kali pada 2014. Lantas, bagaimana NASA menemukan delapan planet baru tersebut? Dengan kecerdasan buatan, para astronom mampu membaca sinyal 'lemah' dari data hasil tangkapan teleskop Kepler yang sebelumnya diabaikan. Sekadar informasi, para astronom biasanya memanfaatkan sinyal terkuat untuk dapat memproses sebuah temuan. Namun dengan bantuan kecerdasan buatan, kemampuan teleskop tersebut dapat lebih ditingkatkan. Jadi, kecerdasan buatan mampu memilah informasi dari sinyal lemah yang diterima oleh teleskop. Informasi itu kemudian diolah dan para astronom berhasil menemukan planet baru.  Sayangnya, meski memiliki formasi yang serupa Bumi dengan Matahari, sistem ini dianggap tak mendukung kehidupan. Alasannya, Kepler-90 sebagai bintang utama berukuran 20 persen lebih besar dan 5 persen lebih hangat dari Matahari. Tak hanya itu, posisi antara planet juga jauh lebih dekat ketimbang formasi planet dalam tata surya kita. Sebagai perbandingan, orbit seluruh sistem tersebut diperkirakan tak lebih dari jarak Bumi dan Bulan.

Selengkapnya ...

Lima Kemampuan Andalan di Chip Snapdragon 845

Tanggal: 09/12/2017

MAUI, KOMPAS.com - Qualcomm telah meresmikan kehadiran chipset mobile terbarunya, Snapdragon 845 yang akan digunakan oleh model-model smartphone kelas atas pada 2018 mendatang. Chip anyar ini banyak dibekali fitur baru, mulai dari CPU dan GPU yang lebih mumpuni, hingga dukungan Gigabit LTE dan pemrosesan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dalam acara Snapdragon Summit 2017 di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu (6/12/2017), Qualcomm mengelompokkan fitur-fitur baru tersebut ke dalam lima pilar utama yang menjadi andalan Snapdragon 845.

Selengkapnya ...

‹ First  < 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 >  Last ›