Berita

WhatsApp Versi Beta Hadirkan Filter Untuk Foto

Tanggal: 11/08/2017

Saat ini sudah banyak aplikasi kamera pihak ketiga yang menawarkan berbagai filter untuk membuat hasil foto semakin keren. Namun menggunakan terlalu banyak aplikasi kamera tampaknya cukup merepotkan. Tapi bagaimana jika aplikasi messenger seperti WhatsApp memiliki fitur tersebut? Tentu hal tersebut akan semakin memudahkan pengguna, karena tak perlu membuka aplikasi kamera lagi. Jika Anda mentikan fitur tersebut pada WhatsApp, ada kabar baik dimana aplikasi WhatsApp versi beta baru-baru ini ditemukan membawa fitur built-in filter foto. Jika Anda mendapat aplikasi WhatsApp versi 2.17.297 untuk Android, maka Anda akan menjumpai fitur tersebut. Menurut Android Police, saat ini pihak pengembang telah menghapus fitur tersebut dengan menggulirkan aplikasi beta versi 2.17.298. Belum diketahui mengapa pihak pengembang menarik fitur filter foto, namun dugaan saat ini bahwa fitur tersebut belum siap untuk diluncurkan. Dari bocoran foto di atas, tampaknya fitur filter tersebut cukup mudah untuk digunakan. Pengguna hanya perlu memilih foto kemudian menambahkan filter yang diinginkan sebelum dikirim. Filter yang muncul di layar editing gambar terlihat sama saat Anda menambahkan emoji, memotong gambar, atau mencoret-coret gambar dengan tool yang disediakan. Sayangnya belum diketahui apakah WhatsApp akan benar-benar menghadirkan fitur tersebut atau tidak. Namun karena sudah sempat muncul di aplikasi versi beta, kemungkinan fitur tersebut akan hadir beberapa bulan mendatang. TWITTER 

Selengkapnya ...

Google Assistant Bakal Tersedia Di Web Browser?

Tanggal: 10/08/2017

Google menghadirkan fitur Google Assistant sebagai fitur tambahan untuk perangkat Pixel dan Google Home miliknya. Baru-baru ini juga sempat muncul laporan yang mengatakan jika Google Assistant juga akan hadir pada perangkat Chromebook, namun tampaknya tidak hanya perangkat milik Google saja yang bisa menggunakan fitur tersebut, karena pengguna web browser juga akan segera menggunakannya. Seperti dilansir Ubergizmo, baru-baru ini muncul sebuah laporan yang mengatakan jika pengembangan browser Chrome memungkinkan pengguna memanfaatkan Google Assistant melalui browser Chrome. Menurut statistik dari Ausdroid menunjukkan jika selama ini browser Chrome merupakan browser yang paling dominan saat ini, dimana menguasai lebih dari 50% dari penggunaan browser. Ya, dengan menghadirkan Google Assistant ke browser Chrome, Google bakal mendapatkan pengguna aktif yang lebih besar mengingat Chrome sangat mendominasi. Di sisi lain, dengan cara ini juga dapat memperkenalkan Google Assistant untuk pengguna perangat non-Android karena pengguna OS Windows dan Mac OS X juga bisa menjalankan dari komputer mereka. Sayangnya belum ada informasi tanggal yang pasti kapan Google Assistant bakal tiba untuk pengguna web atau Chrome. Terlepas akan menjadi kenyataan atau tidak, namun Google Assistant sendiri merupakan fitur yang cukup membantu pengguna.

Selengkapnya ...

Pahlawan "Virus WannaCry" Ditangkap Polisi

Tanggal: 04/08/2017

KOMPAS.com - Baru beberapa saat lalu Marcus Hutchins (23) menerima puji-pujian dari netizen seluruh dunia. Pasalnya, peneliti keamanan cyber asal Inggris tersebut berhasil menemukan toolpembunuh virus WannaCry yang sempat mencekam ranah maya internasional. Kini keadaannya berbanding terbalik. Sang “Pahlawan WannaCry” ditahan FBI atas keterlibatannya dalam pembuatan malware jenis lain yang menargetkan akun-akun bank, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Jumat (4/8/2017), dari TheGuardian. Menurut surat dakwaan Departemen Kehakiman Hukum Amerika Serikat, Marcus Hutchins didakwa membantu untuk menciptakan, menyebar, dan memelihara virus perbankan bernama “Kronos” dari 2014 hingga 2015.Kronos tersebar melalui e-mail dengan sisipan alias attachmentberbahaya dalam bentuk dokumen Microsoft Word. Ketika target terpancing, Kronos bisa membobol password akun internat bankingsang target dan mencuri duit di dalamnya.Marcus Hutchins akhirnya diciduk pada Kamis, (3/8/2017) sore di Las Vegas, Amerika Serikat. Padahal sebelumnya sang Pahlawan WannaCry tak pernah punya rekam jejak kriminal. Ibu dari Marcus Hutchins, Janet Hutchins, tak percaya anaknya terlibat dalam upaya kriminal berhubungan dengan peretasan. Sebab, Marcus Hutchins dikenal sebagai sosok yang mendedikasikan hidupnya untuk melawan malware dan aksi peretasan. “Saya sangat marah dengan kejadian ini (penangkapan Marcus Hutchins),” kata sang ibu. Hal serupa diungkap teman Marcus Hutchins yang enggan disebutkan namanya. Menurut dia, Marcus Hutchins bisa saja dijebak karena ada pihak yang tak suka dengan kinerja sang Pahlawan WannaCry untuk membasmi malware. “Ada jutaan kemungkinan skenario untuk menjebaknya (Marcus Hutchins),” kata si teman. Sementara itu agen spesial FBI, Justin Tolomeo, seakan membantah berbagai kecurigaan dari semua pihak atas kesalahan Marcus Hutchins. Ia mengklaim pihaknya tak mungkin salah menangkap orang. “Biaya untuk penelusuran kriminal cyber mencapai miliaran dollar AS setiap tahun. FBI akan terus bekerja dengan mitra, baik domestik maupun internasional, untuk membawa orang-orang yang bersalah ke pengadilan,” ia menjelaskan.

Selengkapnya ...

Bahaya Radikalisme dan Terorisme

Tanggal: 03/08/2017

SEMARANG, KOMPAS.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) berkomitmen untuk ikut menjaga ideologi bangsa dari bahaya paham radikalisme dan terorisme. Karena itu, MUI bakal membuat topik khusus untuk mengkampanyekan bahaya radikalisme dan terorisme.Ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Daroji mengatakan, pihaknya tengah menyusun materi soal anti radikalisme dan terorisme. Nantinya pada hari Jumat, materi tersebut disampaikan dalam khutbah Salat Jumat serentak di seluruh masjid di Jawa Tengah. “35.000 masjid di Jateng nanti serentak, pada 11 Agustus 2017,” kata Daroji, Rabu (3/8/2017) malam. Untuk pengarahan itu, MUI meminta bantuan dari Pemda Jawa Tengah dan Kementerian Agama terkait penyebaran surat edaran beserta materi khutbah kepada semua masjid. “Nanti materi digandakan dan dikirim ke semua masjid. Kami minta bantuan Depag (Kemenag) agar materi khutbah dibacakan pada 11 Agustus,” tambahnya. Untuk memantapkan gerakan menangkal paham radikalisme dan terorisme, para ulama berencana menggelar deklarasi. Rencananya, deklarasi anti radikalisme dan terorisme digelar pada 15 Agustus 2017. “Nanti deklarasi digelar di halaman provinsi,” tambahnya.MUI sebelumnya telah melakukan gerakan serupa dalam persoalan bahaya narkotika. MUI mengkampanyekan bahaya narkoba melalui masjid. Kampanye narkoba merupakan bagian dari peran tokoh agama untuk ikut menjaga karakter dan akhlak warganya. Khutbah tentang bahaya narkoba disampaikan dalam waktu satu tahun ke depan. Para dai atau khatib diminta menyampaikan materi tersebut dalam shalat Jumat di masjid. Selain di masjid-masjid, MUI juga menyasar kalangan majelis taklim atau sejenis pengajian lainnya untuk menyampaikan pesan serupa. Semua kegiatan dilakukan sebagai langkah komitmen bersama menjaga generasi masa depan.

Selengkapnya ...

‹ First  < 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 >  Last ›