Berita

Google, Twitter dkk Kompak Demo Pemerintah

Tanggal: 14/07/2017

KOMPAS.com - Jejeran raksasa teknologi seperti Google, Facebook, Twitter, Netflix, Spotify, Amazon dkk, berunjuk rasa mendukung aturan netralitas internet alias net neutrality. Aturan yang ditetapkan pemerintahan Barrack Obama pada 2015 tersebut hendak dihapus oleh pemerintahan Amerika Serikat yang baru di bawah kepemimpinan Donald Trump. Tepatnya, ketua Federal Communications Commission ( FCC) yang baru, Ajit Pai, mengusulkan proposal penghapusan aturan net neutralitypada akhir Mei 2017. Berbagai golongan masyarakat sontak memprotes ketetapan itu. Pasalnya, net neutrality menjamin perlakuan yang adil dari penyedia jasa internet (ISP) -dalam hal ini para operator telekomunikasi- ke penyedia konten internet semacam Google dkk. Tanpa aturan itu, ISP bisa semena-mena memblokir, mempercepat, atau memperlambat akses netizen ke konten tertentu. Unjuk rasa oleh Google dkk kompak dilakukan melalui kampanye digital, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Jumat (14/7/2017), dariThe Verge. Mereka meminta dukungan para netizen untuk bersama-sama memerangi proposal penghapusan net neutrality. Dalam sebuah postingan di blog resminya, Twitter mengingatkannetizen bahwa ISP wajib memberikan perlakuan yang sama untuk semua penyedia konten. Twitter pun mengajak penggunanya menggunakan tagar #NetNeutrality untuk mengekspresikan opini dan pikiran mereka atas proposal FCC. “ Net neutrality adalah dasar untuk mewujudkan kompetisi yang bebas dan sehat. Siapa saja (penyedia konten) yang punya ide bagus, perspektif unik, dan visi yang menarik, bisa diperlakukan dengan aturan main yang sama,” kata Public Policy Manager Twitter, Lauren Culbertson. Google juga bersuara lewat sebuah postingan di blog resminya. Raksasa mesin pencari itu menyebut “aturan net neutrality yang melindungi keterbukaan internet tengah dalam bahaya”. Situs forum online Reddit menyampaikan protesnya dengan cara yang kreatif. Ketika membuka situsnya, Reddit berguyon dengan meminta pengguna meningkatkan anggaran bandwidth bulanan mereka. Lantas ada sebuah pop-up yang muncul dengan pesan yang diketik sangat lambat bertuliskan, “internet kurang menyenangkan saat situs kesukaan Anda dibuka dengan lambat, bukan?”. Ada pula tulisan yang muncul berbunyi “situs ini tak termasuk dalam paket layanan internet Anda”. Tentu saja itu adalah guyonan yang sekaligus merupakan sindiran benuansa satir. Reddit ingin memberi tahu konsekuensi jika net neutrality ditiadakan.

Selengkapnya ...

3 Aplikasi Karya Anak Bangsa yang Mendunia

Tanggal: 12/07/2017

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar aplikasi populer di dunia memang berasal dari luar negeri. Tapi bukan berarti pengembang Indonesia kalah populer, karena ada sejumlah aplikasi buatan dalam negeri yang juga berhasil menyedot perhatian dunia. Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Rabu (12/7/2017), ada beberapa aplikasi buatan pengembang lokal yang jumlah unduhannya mencapai puluhan juta. Aplikasi-aplikasi tersebut juga memiliki pengguna di luar negeri. Selain itu, juga ada aplikasi Indonesia yang mendapat sorotan media ternama luar negeri seperti Reuters dan Wall Street Journal. Setidaknya beberapa faktor ini bisa menjadi pertimbangan bahwa aplikasi buatan anak bangsa tak kalah hebat dari pengembang asing. Setidaknya ada tiga aplikasi buatan anak bangsa, yang cukup terkenal di dunia. Berikut ini ulasannya. 

Ingin Tahu Pemblokir di WhatsApp, Ini Caranya

Tanggal: 11/07/2017

KOMPAS.com - Pemblokiran nomor di WhatsApp memang terjadi secara diam-diam, tanpa ada notifikasi sama sekali. Namun bukan berarti pengguna yang diblokir tidak dapat mengetahuinya. Jika diblokir, Anda tetap bisa mengirimkan pesan kepada pengguna WhatsApp lain. Hanya saja, si pengguna lain itu tidak akan menerima pesan Anda. Hal tersebut juga berlaku untuk pengiriman foto, video, dan panggilan. Ada sejumlah hal yang bisa dijadikan indikator diblokir atau tidaknya nomor WhatsApp Anda. Indikator ini memang tidak langsung terlihat setelah pemblokiran, melainkan mesti menunggu selama beberapa menit setelahnnya. Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Star, Selasa (11/7/2017), total ada empat indikator yang bisa Anda pakai untuk memastikannya. Pertama, buka kontak yang diperkirakan telah memblokir Anda. Cobalah untuk mengirimkan pesan. Setelah diblokir, pesan Anda tidak akan menunjukkan tanda centang dua. Pesan yang dikirim itu hanya akan menunjukkan tanda centang satu saja. Hal ini berarti pesan Anda sebenarnya telah dikirimkan, tetapi nomor tujuan belum menerimanya. Kedua, perhatikan penanda waktu (time stamp) yang muncul di bawah nama kontak. Biasanya jika membuka kolom obrolan akan muncul tulisan “Last Online”, lengkap dengan waktu kapan terakhir si pengguna itu aktif di WhatsApp. Jika Anda diblokir, penanda waktu seperti ini tidak akan bisa Anda lihat. Sementara orang lain yang tidak diblokir akan tetap bisa melihatnya. Ketiga, cek foto profil. Pengguna yang diblokir tidak akan bisa melihat foto profil orang yang memblokirnya. Biasanya, kolom foto tersebut akan berganti dengan bingkai kosong saja. Keempat, cobalah telepon memakai WhatsApp Call. Jika nomor WhatsApp Anda memang tidak diblokir, penggilan tersebut akan masuk ke nomor WhatsApp tujuan. Namun sebaliknya, panggilan itu tidak akan diteruskan. Satu hal yang perlu dicatat, indikator tersebut belum mutlak mengindikasikan pemblokiran. Adakalanya tanda centang satu atau kehilangan foto profil terjadi karena penerima memang sedang berada di daerah yang sinyalnya kurang baik. Pesan baru masuk ketika pengguna berada di daerah dengan sinyal yang lebih baik. Tapi jika Anda sudah mengecek keempat hal tersebut selama beberapa kali dan tidak ada perubahan. Maka bisa diperkirakan Anda memang benar-benar diblokir.

Selengkapnya ...

‹ First  < 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 >  Last ›