Berita

Microsoft : Windows 7 Tak Lagi Aman

Tanggal: 24/01/2017

Kendati Microsoft telah merilis Windows 10, tak dimungkiri pengguna sistem operasi Windows lawas masih banyak. Salah satu sistem operasi yang dikenal banyak memiliki pengguna setia adalah Windows 7. Melihat kondisi tersebut, Microsoft kembali mengingatkan pengguna Windows 7 bahwa sistem operasi itu sudah terlalu lama. Microsoft menuturkan pengguna yang masih menggunakan sistem operasi itu rentan terkena serangan. Melalui unggahan terbaru, Microsoft mengatakan Windows 7 merupakan platform lawas dengan sejumlah keterbatasan, baik dari sisi dukungan keamanan maupun hardware. Terlebih, dalam waktu dekat seluruh dukungan untuk sistem operasi itu juga akan dihentikan. "Saat ini Windows 7 tak lagi memenuhi kebutuhan teknologi modern, termasuk untuk kebutuhan perangkat dengan keamanan tinggi," tutur Markus Nitschke, Head of Windows Microsoft Germany seperti dikutip dari Forbes, Minggu (22/1/2017). Selain itu arsitektur keamanan platform ini sudah usang, sehingga pengguna yang menjalankan bisnis, kian rentan menjadi korban serangan siber. Biaya yang dikeluarkan juga lebih besar karena masalah kompabilitas sistem operasi ini tak lagi bisa diandalkan. Sejumlah perusahaan manufaktur juga telah menyetop pembaruan dukungan driver untuk Windows 7. Microsoft pun telah mengumumkan batas terakhir dukungan untuk sistem operasi tersebut adalah Januari 2020. Di sisi lain, Microsoft memang tengah berupaya menggenjot jumlah pengguna Windows 10. Bahkan, dalam sebuah kesempatan Chief Marketing Officer Microsoft Chris Capossela mengakui cara perusahaan untuk mendorong pertumbuhan itu terbilang agresif. Hal itu membuat banyak pengguna Windows 10 melayangkan kritik, sebab pembaruan dilakukan dengan 'memaksa' pengguna. Tak hanya itu, ukuran file yang kelewat besar dengan durasi cukup sering, juga membuat pengguna kewalahan. Karena itu, Microsoft menawarkan solusi untuk membuat file unduhan update Windows menjadi lebih kecil. Perusahaan berbasis di Redmond itu menyiapkan 'Unified Update Platform', yang menawarkan ukuran pembaruan lebih ringkas.

Selengkapnya ...

Toshiba Siap-siap Jual Saham Divisi Pembuatan Chip

Tanggal: 20/01/2017

Toshiba Corp berencana untuk menjual sebagian saham miliknya di bisnis semikonduktor kepada Western Digital Corp. Reuters mengutip sebuah sumber menyatakan, keputusan ini diambil dalam rangka mendapat tambahan kas lantaran perusahaan ini mengeluarkan uang banyak untuk pencadangan di bisnis nuklirnya. Opsi mencari dana dari pasar keuangan menjadi sulit sebab Toshiba saat ini berada di daftar perusahaan yang di pantau di Bursa Efek Tokyo. Opsi pemisahan usaha atau spin off bisa jadi menguntungkan, namun injeksi modal dan penjualan sedikit saham mungkin satu-satunya cara yang paling rasional. "Benar kami sedang merencanakan spin off bisnis chip memori kami. Tapi belum ada yang diputuskan," sebut manajemen Toshiba dalam sebuah pernyataan.  Unit bisnis ini menghasilkan sebagian besar laba operasi Toshiba. Meski belum ada konfirmasi dari kabar Toshina akan menjual sebanyak 20% saham ke Western Digital senilai lebih dari US$ 2,7 miliar, tapi sumber menyebut ada perbincangan untuk menjual sebagian kecil saham. Perusahaan ini menargetkan pemisahan bisnis bisa selesai pada akhir Maret ini. Penggabungan bisnis antara Toshiba dan Western Digital diprediksi bisa menciptakan pemimpin anyar di industri chip memori. Namun ada kemungkinan juga Toshiba mencari suntikan dana segar untuk berinvestasi di bisnis ini tanpa harus spin off. "Ada beberapa kandidat yang tertarik berinvestasi di sini," ujar sumber tersebut.

Selengkapnya ...

Kompetisi Membuat Aplikasi Mobile Ini Dukung Perkembang Dunia Digital Dalam Negeri

Tanggal: 19/01/2017

Perkembangan dunia digital saat ini sangat pesat. Penggunaan gadget dan smartphone membuat setiap sisi kehidupan manusia tidak bisa lepas dari dunia digital. Terlebih saat ini segala hal bisa didapatkan dari sebuah gadget. Belanja kebutuhan sehari-hari, membayar segala jenis tagihan, transaksi perbankan, pemesanan ticket, dan sebagainya bisa dilakukan dari sebuah smartphone. Untuk itulah guna mendukung perkembangan dunia digital di dalam negeri dan mencari bakat-bakat muda di bidang tekhnologi informasi, maka Abu Corp menyelenggarakan kompetisi berjudul Dev+. Dev+ (DevPlus) merupakan kompetisi membuat aplikasi mobile yang berbasis platform Android dan IOS. Kompetisi ini terbuka bagi mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia. Dev+ mengusung tema “Dev Your Solution”. Melalui kompetisi ini, Dev+ mengajak anak muda Indonesia untuk mengembangkan solusi-solusi yang mereka punya terhadap masalah-masalah yang ada di Indonesia melalui aplikasi mobile. Diharapkan para peserta dapat mengeluarkan ide-ide kreatif dan inovatif sehingga aplikasi yang dibuat mampu membantu dan memudahkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa mengikuti kompetisi ini peserta harus berstatus mahasiswa maupun fresh graduate. Untuk melakukan pendaftaran peserta bisa mengunjungi www.devplus2017.com. Peserta dipersilahkan melakukan registrasi dan mengikuti alur selanjutnya yang sudah tertera di website tersebut. Pendaftaran dibuka sejak 28 Desember 2016 sampai 4 Februari 2016. Pemenang akan diumumkan pada 26 Maret 2017. Kompetisi ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp 600 juta. Untuk keterangan lebih lanjut perihal kompetisi Dev+ 2017, peserta dipersilahkan mengunjungi www.devplus2017.com atau  menghubungi Vera - 085242809994 atau Ade - 085299496640.

Selengkapnya ...

Teknologi VR hingga Kendaraan Masa Depan 'Mampir' di Kota Judi

Tanggal: 10/01/2017

Ratusan hingga ribuan produk teknologi unjuk gigi di pameran tahunan Consumer Electronics Show (CES) 2017 yang berlangsung 5-8 Januari lalu. Beberapa di antaranya dikemas dengan teknologi baru sebagai produk andalan di masa depan. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AR), Virtual Reality (VR), hingga Internet of Things (IoT) kurang lebih merangkum sebagian besar produk teknologi yang dipamerkan. Kategorinya pun berbeda-beda, mulai dari smart home, gadget, robot, kendaraan hingga solusi enterprise. Pameran yang dihadiri Tekno Liputan6.com di kota berjuluk Kota Judi ini setidaknya menggarisbawahi bagaimana teknologi bakal melingkupi kehidupan digital manusia, yang mungkin penerapannya telah dimulai sejak beberapa tahun silam. Virtual Reality (VR) misalnya. Ketimbang hanya memamerkannya saja, vendor-vendor pun niat betul menghadirkan booth khusus bagi konsumen yang ingin menjajal sendiri headset VR. Samsung 4D VR saja sukses bikin pengunjungnya 'jungkir balik' berkat permainan di udara. Selanjutnya, perangkat smart home. Sama seperti pameran CES 2016, perangkat rumahan yang berbasis IoT ini juga menjadi cikal bakal kehidupan rumah tangga berbasis digital dengan mengoneksikan seluruh perangkat yang ada. Duo raksasa Korea Selatan, LG dan Samsung termasuk yang tak pernah absen menghadirkan produk rumahan dengan fitur tak biasa, mulai dari TV, kulkas, hingga mesin cuci pintar. Menariknya, CES kini juga tak hanya didominasi oleh perusahaan teknologi saja, perusahaan fashion hingga perusahan otomotif juga tak ingin ketinggalan pamer teknologi terbarunya. Mobil pintar atau mobil otonomos mulai mencuri perhatian berkat kemampuan berkendara yang lebih aman dan cepat. Beberapa pabrikan bahkan menyematkan teknologi kecerdasan buatan demi bisa berinteraksi langsung dengan si pengendara. Mobil BMW i8 diotaki dengan prosesor Intel yang memiliki kecerdasan buatan dan fitur pintar, seperti koneksi dan layanan cloud. Ada juga yang menarik, motor Gogoro yang memanfaatkan daya baterai untuk menjalakannya. Sisanya dapat Anda tebak sendiri, smartphone, wearable, hingga gadget nirkabel yang pastinya selalu ada meramaikan. Produk-produk di atas hanya lah segelintir ragam produk yang akan memainkan peran besar di masa depan.

Selengkapnya ...

‹ First  < 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 >  Last ›