Berita

Bahas Fake News, Facebook & Twitter Bakal Temui Kominfo

Tanggal: 31/01/2017

Facebook dan Twitter siap berdiskusi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk membicarakan peredaran fake news di Indonesia. Direncanakan, pertemuan tersebut akan berlangsung pada awal Februari. Dikatakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Kominfo sudah menjadwalkan pertemuan dengan kedua OTT internasional tersebut. Sayangnya, untuk pertemuan dengan Facebook hanya sebatas video conference. "Dijadwalkan pertemuan akan berlangsung pada 6 Februari. Kami akan berbicara dengan perwakilan Facebook global yang mengurusi soal regulasi konten melalui video conference," ujarnya di kantor Kominfo, Senin (30/1/2017). Sementara itu Kominfo juga akan bertemu dengan pihak Twitter. Pihak Twitter sendiri akan diwakilkan oleh perwakilan Asia Pasifik. "Dan juga pihak Twitter kan juga punya perwakilan di Indonesia, jadi mudah untuk ditemui kalau ada masalah," lanjutnya. Sementara itu, Dirjen APTIKA Kominfo, Samuel Abrijani mengatakan bahwa pertemuan dengan kedua perusahaan tersebut akan membahas berbagai macam hal terkait regulasi yang berlaku di Indonesia. Namun, ia masih enggan untuk memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana isi pertemuan.

Selengkapnya ...

Database Jadi Tantangan Mendigitalkan UMKM di Indonesia

Tanggal: 30/01/2017

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Perindustrian pada hari ini, Jumat (27/1/2017), menilai ada tantangan yang harus diselesaikan untuk mendigitalkan UMKM. Hal ini penting dilakukan karena UMKM adalah tulang punggung GDP Indonesia. Rudi awalnya memaparkan bahwa sumbangsih industri kecil menengah untuk ekonomi Indonesia sangat signifikan. Terlebih dari sejarah telah dibuktikan bahwa model bisnis adalah yang paling tahan banting di tengah krisis ekonomi.  â€œMemang kalau kita bicara UMKM secara ekonomi inilah yang paling tahan banting. Pada saat krisis 1998, pada 2008, gara-gara paper [bisnis] yang lain turun ekonomi dan omzet perusahaan turun, UMKM tetap saja. Dengan 57 juta [UMKM] itu memberikan kontribusi 56% pada Gross Domestic Product (GDP) kita sekira hampir Rp6.000 triliun dihasilkan UMKM,” kata dia. Namun sayangnya, tidak ada data yang lengkap mengenai 57 juta industri kecil ini. Mereka juga masih analog alias tradisional. Oleh karena itu, Kemenperin dan Kominfo membuat e-Smart untuk database dari seluruh UKM tersebut. “Tantangan dari UKM adalah database dari mereka. Kami dapat 1 juta (nama UKM) itu setelah kerjasama dengan BRI karena BRI maintain nasabah mereka yang dapat kredit usaha rakyat (KUR). Nah, ini tantangan kita karena kita tahu jumlah mereka 57 juta tapi kita enggak tahu namanya siapa, di mana, revenue per bulannya berapa, itu tidak ada,” lanjut Rudi. Lebih lanjut I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Ilmate Kemenperin, menerangkan bahwa selama ini Kemenperin sudah memiliki data namun datanya masih bersifat analisis. Dia kemudian mengatakan bahwa database ini perlu direkayasa untuk kepentingan bisnis komersial. “Sebetulnya database sudah dikembangkan sejak beberapa tahun yang lalu tetapi kami gunakan untuk kepentingan administratif. Nah sekarang bagaimana kami bisa merekayasa itu untuk kepentingan komersial. Untuk kepentingan itu agak berbeda dengan kepentingan administratif. Jadi bagaimana kami mengintegrasikan itu karena rata-rata data itu berbentuk analisa statistik tantangannya bagaimana data-data itu kita gunakan untuk keperluan bisnis. Oleh karena itu, integrasi dengan berbagai marketplace misalnya Bukalapak mungkin menjadi practice kami untuk mulai melakukan itu,” pungkasnya.

Selengkapnya ...

Developer Kumpul dalam Ajang Mobile Innovation di Jakarta

Tanggal: 27/01/2017

Global Mobile App Summit and Awards (GMASA) 2017 untuk pertama kalinya digelar di Indonesia. Perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga hadir untuk membuka ajang mobile innovation yang digelar di Balai Kartini, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017) tersebut. Acara yang dihadiri developer ini digelar setelah diselenggarakan di China dan India. Indonesia disambangi karena telah menjadi pasar smartphone ketiga terbesar di Asia Pasifik. Apalagi, perkembangan bisnis startup juga mulai tumbuh pesat di Tanah Air. Jakarta menjadi kota keempat setelah Bangladesh, Bangkok dan Bungalore. "Kami sangat bersemangat untuk membawa GMASA ke Indonesia untuk pertama kalinya karena kami menyadari potensi besar negara ini dengan pengguna smartphone yang diperkirakan akan tumbuh dengan cepat sejalan dengan seluruh perkembangan ekonomi di perkembangan ekonomi terbesar Asia Tenggara," ujar Venkatesh, Founder dan Chairman GMASA. Lebih lanjut ia mengatakan, perkembangan jaringan 4G dan smartphone murah membuat 100 juta populasi mendapat akses internet dengan 40 persen penetrasi. "Penetrasi ini jika dibandingkan dengan besarnya populasi pemuda sangat menjanjikan bagi Indonesia terutama untuk mendukung gaya hidup digital dan memberikan dampak pada industri beragam terutama startup," papar Venkatesh. Ahmad M. Ramli, Dirjen Penyelenggaraan Pos & Informatika (PPI) dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran ajang ini di Indonesia. Dia mengatakan bahwa selain inovasi, penting untuk menjaga keamanan hak cipta pemilik platform dan aplikasi. "Saya ingin mengatakan dalam kesempatan ini bahwa Indonesia memiliki safe harbour. Regulasi ini melindungi masyarakat agar bisa kreatif, mendapatkan uang dari hobi tetapi jangan melupakan keamanan dan hak cipta," ujarnya dalam pembukaan.

Selengkapnya ...

Yahoo! Menunda Merger dengan Verizon

Tanggal: 26/01/2017

Merger raksasa antara Yahoo! dan Verizon Communications Inc, akhirnya ditunda. Yahoo! mengatakan pada Senin 23 Januari 2017, bahwa perusahaan masih harus menghadapi investigasi terkait pelanggaran data besar sebelum bisa melanjutkan akuisisi. Verizon berniat membeli Yahoo sebesar USD5 miliar pada pengumuman 31 Maret 2016. Namun, pada laporan finansial kuartal yang dipublikasikan oleh Securities and Exchange Comission pada Oktober-Desember, Yahoo! mengatakan bahwa transaksi diharapkan berakhir pada kuartal kedua 2017 dan baru akan mulai pada 1 April 2017. Sementara itu, Yahoo! mengatakan bahwa hasil kuartal keempat sebenarnya tidak hanya tetap stabil, tetapi sebenarnya sedikit meningkat. Bahkan, meski menangani serangan berita yang tidak menguntungkan dari dua pelanggaran besar data, penghasilan mereka tetap meningkat. Securities and Exchange Commission (SEC) juga telah melakukan investigasi untuk memutuskan apakah keputusan Yahoo! melaporkan data breach setelah dua tahun kejadian tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku atau tidak. Namun, CEO Marissa Mayer, optimis masa depan Yahoo! dengan Verizon akan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Meski demikian, Mayer tidak akan ikut terlibat dengan masa depan Yahoo! begitu dia berhasil mengantar perusahaan dimerger dengan Verizon.

Selengkapnya ...

‹ First  < 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 >  Last ›