Berita

Drone Ini Bisa Selamatkan Orang Tenggelam!

Tanggal: 17/04/2017

Kali ini, sebuah asosiasi penyelamatan jiwa dari Jerman bernama DLRG (Deutsche Lebens-Rettungs-Gesellschaft) yang berhasil membuat Drone memiliki kegunaan yang bermanfaat lagi. Mereka membuat Drone bekerjasama dengan Microdrone dan Restube untuk menyelamatkan orang yang tenggelam di laut. Kita tahu sendiri, setiap penyelamatan harus memakai hitungan detik, karena berbicara tentang nyawa manusia. Ya, Drone ini diharapkan bisa membuat penyelamatan bisa dilaksanakan lebih cepat. Walaupun hanya beberapa detik. Caranya, di samping penyelamatan utama yang dilakukan oleh tim Lifeguard, Drone DLRG akan terbang dikendalikan ke arah korban, kemudian memberikan pelampung dari Restube yang sudah didesain khusus untuk penyelamatan. Alhasil, korban yang hampir tenggelam bisa bernafas lebih panjang sebentar selama tim Lifeguard melakukan perjalanan penyelamatan. Selain itu, Drone juga bisa menjadi penanda supaya para penyelamat tidak terlalu jauh mengambil arah ketika melakukan penyelamatan yang cukup jauh. Ini sangat menarik dan patut dicontoh oleh tim Search And Rescue (SAR) di setiap negara. Dengan kecepatan dan kemajuan teknologi, harapan penyelamatan nyawa manusia juga bisa ditingkatkan. Apalagi di Indonesia, yang mempunyai banyak pantai indah, yang sering pula memakan korban.

Selengkapnya ...

Ternyata PIN Bisa Dilacak Dari Goyangan Smartphone! Selengkapnya: https://www.beritateknologi.com/t

Tanggal: 15/04/2017

Penemuan baru dari penelitian para Cybersecurity di Newcastle University. Mereka menemukan bahwa ternyata ada potensi pencurian PIN atau password angka dari pembacaan sensor goyang dan gerak dari smartphone. 

Selengkapnya ...

Startup Digital Sulit Mencari SDM IT yang Siap Kerja

Tanggal: 12/04/2017

Bandung - Startup atau perusahaan rintisan di sektor digital dinilai masih kekurangan tenaga kerja di bidang IT yang siap kerja. Padahal, kebutuhan tenaga kerja IT diprediksi meningkat di masa depan. "Secara keseluruhan, tenaga kerja IT yang siap kerja untuk startup sangat kurang," ujar Co-CEO & Co-Founder Bandung Initiative Movement (BIM), Nur Javad Islami ditemui di Bandung, Minggu (9/4/2017) kemarin. Ia menilai kebutuhan tenaga kerja IT dipicu dari adanya kesenjangan (gap) antara ide kreatif di tingkat pemodal dan penguasaan IT untuk merealisasikan ide tersebut. Padahal, para investor tersebut dinilai siap menggelontorkan modalnya. Sementara, Project Manager Monicca dari Startup Astrajingga, Syaifullah Abdurrachman, menambahkan tenaga kerja IT siap kerja menjadi salah satu permasalahan serius bagi startup digital. Monicca sendiri, kata Syaifullah, tengah kekurangan pekerja IT. "Kami sudah membuka lowongan. Akan tetapi, tidak mudah menemukan pekerja IT yang memiliki skill seperti yang dibutuhkan. Contohnya, programmer untuk Android. Itu juga masih jarang," katanya. Permodalan Startup Tak cuma soal tenaga kerja IT, Nur melanjutkan bahwa startup juga terkendala permodalan. Kebanyakan startup mendapatkan suntikan dana dari luar, seperti Singapura. Namun, para startup itu pada akhirnya menjadi pemegang saham minoritas. "Umumnya, pembagian saham investor asing bisa mencapai 70-99 persen. Ada startup yang akhirnya hanya tinggal memiliki 1 persen saham. Pola investasinya banyak yang memberatkan startup," kata Nur. Lebih lanjut, persoalan lain yang dihadapi startup, khususnya di sektor financial technology (fintech), adalah pemahaman terhadap regulasi. Menurutnya, tidak semua startup paham mengenai regulasi fintech. Terkait permodalan, ia juga mengatakan bahwa aksesnya tidaklah mudah. Dari kebutuhan permodalan tahun pertama sebesar 250.000 dolar Amerika Serikat (AS), baru ada 60%-70% yang sebagian diantaranya berasal dari investor asing.

Selengkapnya ...

Sistem Pengelolaan Perkebunan Cerdas Berbasis Cloud untuk Usaha Minyak Kelapa Sawit di Indonesia

Tanggal: 11/04/2017

JAKARTA - LintraMax Sdn. Bhd, perusahaan penyedia solusi perangkat lunak manajemen perkebunan, bersama PT Earthline hari ini memperkenalkan Quarto, sebuah sistem manajemen cerdas berbasis cloud yang dirancang khusus untuk bisnis perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Diciptakan sebagai model Software-as-a-service (SaaS), Quarto adalah satu solusi menyeluruh yang memungkinkan perusahaan mengelola bisnis perkebunan mereka dengan hanya menggunakan satu sistem yang mampu mencakup seluruh fungsi utama dari pengelolaan usaha. Terbukti berhasil dalam menyediakan solusi manajemen perkebunan secara terpadu bagi lebih dari 600 perkebunan dan 70 pabrik di Indonesia, Malaysia, dan Papua Nugini, LintraMax mempersembahkan sebuah pelopor kemajuan di sistem manajemen pintar berbasis cloud yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri kelapa sawit Indonesia berkat kemampuan yang fasih dan efisien dalam memenuhi persyaratan rumit setiap perusahaan. Teknologi canggihnya mampu mempersingkat pengelolaan dan alur kerja perkebunan untuk membantu meningkatkan kemampuan penelusuran dan memangkas biaya pengelolaan perkebunan. Sistem baru ini juga mempermudah pemilik usaha untuk mengakses data perkebunan mereka kapan saja dan dimana saja melalui web browser pada ponsel manapun. Berbasis di Jakarta, PT Earthline merupakan satu-satunya rekan yang melakukan kegiatan penjualan dan mendistribusikan berbagai solusi Lintramax, termasuk Quarto, di Indonesia. PT. Earthline menyediakan layanan pemetaan berdasarkan citra satelit beresolusi tinggi serta foto udara dari pesawat tanpa awak (drone). Pengembangan dan pemasaran Quarto turut didukung kucuran dana dari Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) melalui divisi Product Development and Commercialization Fund (PCF). Sebelum kehadiran Quarto, LintraMax telah fokus mengembangkan sebuah sistem yang menjadi landasan dalam pengelolaan perkebunan dan pabrik di Indonesia, Malaysia dan Papua Nugini. Sistem landasan ini membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk implementasi dan pemeliharaan dibandingkan dengan penawaran Quarto sebagai solusi manajemen berbasis teknologi cloud. Founder and Managing Director of LintraMax, Khor Kheng Khoon mengatakan pihaknya sangat bersemangat dalam meluncurkan Quarto. Menjalankan sebuah bisnis perkebunan minyak kelapa sawit dapat menjadi sangat menantang bila tidak ada sistem yang tepat dan sesuai untuk mengelola bermacam tindakan operasional, fungsi dan juga proses. "Tanpa sistem pengelolaan perkebunan yang terintegrasi seperti Quarto, bisnis perkebunan kerap mengalami kesulitan untuk mengetahui kejadian aktual pada area perkebunan. Untuk mengatasi permasalahan ini dan berbagai hal lain, kami memperkenalkan Quarto, sistem baru yang inovatif, efisien, andal, dan aman untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perkebunan dalam berbagai skala,” jelas Khor Kheng Khoon. Sementara itu, Perry Mandeville, President Director, Earthline mengakui sungguh bersemangat dalam menambahkan LintraMax sebagai salah satu layanan pihaknya untuk membantu pelanggan mengelola perkebunan mereka dengan lebih baik demi mencapai potensi pencapaian hasil yang maksimal. "Earthline akan terus menantikan kolaborasi yang bermanfaat dengan LintraMax dan seluruh komponennya,” jelas Perry Mandeville. Sedangkan Dr. Ir. Karl Ng, Director, and Innovation Capital of MDEC LintraMax mengatakan telah mendapat penghargaan Product Development and Commercialization Fund untuk sistem pengelolaan perkebunan berbasis teknologi cloud milik mereka, yang bertujuan menghadirkan format digital pada industri perkebunan baik lokal maupun global. Khor Kheng Khoon mengakui pihaknya begitu gembira menyadari bahwa MDEC sehaluan dengannya. Dukungan yang diberikan MDEC pada saat penting selama fase pengembangan dan kini pada momen peluncuran Quarto kepada kalangan umum menjadi nilai lebih bagi LintraMax. "Saat ini, fokus LintraMax adalah memperkenalkan dan memasarkan Quarto kepada perkebunan di Indonesia, sebagai salah satu pasar penting. Indonesia memiliki potensi pasar yang luas bagi Quarto dalam menghadirkan solusi efektif dan cerdas bagi bisnis perkebunan minyak kelapa sawit,” papar Khor Kheng Khoon lagi. Peluncuran Quarto membawa kabar gembira untuk pemilik bisnis perkebunan minyak kelapa sawit di Indonesia yang kekurangan sumber daya dalam menangani infrastruktur IT internal karena mereka kini dapat beralih ke pengelolaan perkebunan yang menggunakan sistem berbasis cloud melalui teknologi mobile computer seperti tablet atau laptop. Demonstrasi produk Quarto tersedia secara cuma-cuma, bagi siapapun yang tertarik mengetahui lebih lanjut dapat menghubungi LintraMax atau Earthline melalui +62-21-57948388 atau email di sales@lintramax.com.

Selengkapnya ...

‹ First  < 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 >  Last ›