Berita

Empat Pilar Transformasi Digital Organisasi

Tanggal: 01/03/2017

Jakarta - Dalam studi berjudul "The Microsoft Asia Digital Transformation: Enabling The Intelligent Enterprise", sebanyak 90 persen pemimpin bisnis di Indonesia menyatakan perlu melakukan transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan perusahaan. Namun, 27 persen saja yang telah memiliki strategi transformasi digital menyeluruh. Juga menurut studi tersebut, 51 persen lainnya masih merencanakan proses transformasi digital, sedangkan 22 persen lainnya belum memiliki strategi apa pun. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Andreas Diantoro, dalam acara Peluncuran Microsoft Asia Digital Transformastion Study di kawasan Senayan, Jakarta, hari ini (28/2/2017). "Organisasi yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman akan menjadi kurang kompetitif," kata Andreas saat memaparkan hasil studi tersebut. Oleh sebab itu, lanjut Andreas, Microsoft mendorong setiap organisasi untuk segera melakukan transformasi digital di era berbasis teknologi ini agar mampu beradaptasi dengan perubahan, baik perubahan internal maupun eksternal. Lebih lanjut, pria yang pernah mengenyam pendidikan tinggi di Amerika Serikat tersebut mengatakan, ada empat pilar penting yang menjadi kunci transformasi digital. Keempat pilar yang dimaksud adalah engaging customer, empowering employee, optimizing operations, dan transforming product.  "Pada dasarnya engaging customer itu, kita harus tahu konsumen kita siapa," ujar Andreas. Menurut Andreas, mempunyai data-data soal konsumen saja belum cukup, sehingga perusahaan atau organisasi mesti mempelajari behavior konsumen mereka. Kemudian perusahaan atau organisasi harus mampu memprediksi apa saja kebutuhan konsumen mereka. Beralih ke pilar kedua, perusahaan atau organisasi mesti mampu memberdayakan karyawan mereka dengan baik. "Cara kita melayani (karyawan) generasi milenial dan (karyawan) generasi dulu-dulu itu beda. Jadi, karyawan harus kita beri tools, senjata, dan pelatihan yang cukup supaya mereka bisa keep up dengan konsumen-konsumen model baru ini," jelas Andreas. Pilar berikutnya, perusahaan atau organisasi harus mengoptimalkan sistem dan prosedurnya. "Kalau customer (sudah) kita tahu, employee sudah kita latih, tapi masih menggunakan sisdur (sistem dan prosedur) tahun lama, akibatnya consumer kita tidak akan datang dan tidak akan bisa terlayani dengan baik," papar Andreas. Terakhir, setelah ketiga pilar itu terealisasi, perusahaan dapat menerapkan pilar keempat yakni mentransformasikan produk atau layanannya. "Digital transformasi hanya bisa terjadi kalau empat hal ini ada. Dan ini bukan Microsoft yang bilang. Dulunya, pertama Microsoft yang bilang, dan kemudian secara berturut-turut trennya memang seperti ini. Jadi ini merupakan sebuah pakem umum," pungkas Andreas.

Selengkapnya ...

Indonesia Menjadi Negara Paling Siap untuk Transformasi Digital

Tanggal: 24/02/2017

JAKARTA - Proses transformasi digital ternyata tidak hanya dapat diterapkan pada sebuah perusahaan. Langkah ini juga dapat diterapkan pada sebuah negara. Bahkan, menurut advisor untuk industri jasa keuangan dari Delloitte Consulting, Erik Koenen, Indonesia adalah salah satu negara paling siap. Ditemui usai IT Summit 2017 MNC Group, Erik menjelaskan Indonesia memiliki beberapa faktor pendukung proses transformasi digital. Salah satunya mengenai tingginya jumlah pengguna media sosial di Indonesia "Jika kita lihat beberapa tabel peringkat, Indonesia selalu menempati posisi cukup tinggi dalam hal pengadopsian media sosial," ujarnya di Jakarta, Kamis (23/2/2017). Alasan berikutnya adalah tingginya penetrasi smartphone di masyarakat Indonesia. Menurut data Statista, jumlah pengguna smartphone di Indonesia pada 2016 mencapai lebih dari 60 juta. Dengan segala potensi yang dimiliki, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu negara pelaku ekonomi terbesar di dunia pada 2020, seperti yang telah dicanangkan pemerintah. "Ini tidak mudah, namun saya yakin Indonesia sudah berjalan di trek yang benar. Pemerintah harus menyiapkan kesiapan infrastruktur digital yang memadai untuk melayani konsumen," pungkasnya.

Selengkapnya ...

Kamera Depan iPhone 8 Hasilkan "Selfie" 3D?

Tanggal: 23/02/2017

KOMPAS.com - iPhone 8 dijadwalkan meluncur pada Agustus 2017 mendatang atau sekitar enam bulan dari sekarang. Meski demikian, bocoran tentang ponsel yang menjadi penanda satu dekade usia iPhone tersebut sudah berseliweran di mana-mana. Rumor terakhir datang dari analis kawakan dari KGU Securities, Ming-Chi Kuo. Ia mengatakan iPhone 8 bakal dilengkapi kamera depan yang revolusioner. Tak cuma menghasilkan foto dengan sudut pandang datar alias 2D, kamera depan iPhone 8 juga dikatakan bisa menghasilkan foto selfie 3D, sebagaimana dilaporkan TrustedReviews dan dihimpun KompasTekno, Kamis (23/2/2017).  Hal ini dimungkinkan kemampuan sensor kedalaman 3D yang mampu mendeteksi kedalaman objek foto. Selain itu, ada juga modul infra merah yang bisa menggabungkan data dari foto 2D untuk menyatukannya dengan teknologi pengenal wajah dan iris pengguna.  Hasilnya, pengguna dapat menjadikan selfie miliknya sebagai karakter game 3D. Hal ini sekaligus memperkuat kabar bahwa Apple bakal fokus mengimplementasikan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) pada iPhone berikutnya. Selain tentang selfie 3D, ada beberapa kemampuan iPhone 8 yang sebelumnya diumbar Kuo. Salah satunya tentang desain tanpa bingkai (bezel-less) dan melengkung di dua sisi ponsel.  iPhone 8 juga dikatakan bakal menggunakan layar OLED dan memiliki fitur pengecasan nirkabel alias wireless charging. Apple belum mengonfirmasi berbagai prediksi tersebut.  Kuo sendiri dikenal sebagai analis yang sering "meramal" produk Apple dengan akurat. Benar atau tidaknya "ramalan" soal iPhone 8 bisa diketahui dalam beberapa bulan mendatang.

Selengkapnya ...

Startup Finalis Telkomsel The NextDev 2016 Kunjungi Singapura

Tanggal: 18/02/2017

Dua startup finalis Telkomsel The NextDev 2016, yakni Tuntun dan Angkuts, melakukan management trip ke Singapura untuk mengunjungi perusahaan digital di sana. Ini merupakan bagian dari apresiasi yang didapatkan finalis dan pemenang The NextDev, yang terdiri dari Market Access, Marketing Publicity, Mentoring, Money, Monetization, dan Management Trip. Kepada Tekno Liputan6.com, Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengatakan, "Singapura merupakan salah satu negara yang menjadi sentral aktivitas bisnis perusahaan-perusahaan digital terkemuka di kawasan Asia Pasifik. Kunjungan dua finalis The NextDev 2016 ke Singapura diharapkan bisa memberikan pengalaman berharga dan nilai tambah yang akan sangat berguna bagi pengembangan kompetensi dan kualitas mereka sebagai startup.” Selain itu, kata Adita, perjalanan ini diharapkan juga dapat memberi inspirasi baru kepada anak muda Indonesia lainnya agar dapat terus berkarya memanfaatkan teknologi untuk kemajuan Indonesia. Pada perjalanan ini Tuntun dan Angkuts mengunjungi Facebook dan Innov8. Mereka mengikuti kelas mengenai pengembangan bisnis startup dari pelaku bisnis di ekosistem kewirausaaan berbasis teknologi serta mengamati langsung aktivitas operasional kedua perusahaan tersebut. Dalam sesi networking, mereka juga berkesempatan untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat serupa dalam wirausaha berbasis teknologi. Innov8 merupakan anak perusahaan Singtel yang menitikberatkan investasinya pada teknologi dan solusi untuk pengembangan jaringan, perangkat masa depan, konten digital, dan pengalaman pelanggan. Memiliki jangkauan hingga Silicon Valley, aktivitas Innov8 berhubungan erat dengan ekosistem inovator, developer, instansi pemerintah, penelitian dan pengembangan serta penyedia modal untuk membawa teknologi mutakhir dan solusi di tengah masyarakat. Mereka juga mengunjungi Spacemob, tempat berbagai startup lokal Singapura berkolaborasi mengembangkan kemandirian dalam membangun bisnis. Sekadar informasi, Tuntun dan Angkuts merupakan finalis Telkomsel The NextDev 2016, yang masing-masing berasal dari Denpasar dan Pontianak. Tuntun adalah aplikasi digital di bidang e-Tourism berupa virtual guide dengan fitur audio streaming untuk berbagai tempat wisata, sedangkan Angkuts adalah sebuah aplikasi digital di bidang e-Energy yang menawarkan jasa kurir sampah sekaligus memberikan nilai ekonomis untuk sampah. Dalam waktu dekat tiga pemenang Telkomsel The NextDev 2016, yaitu Habibi Garden, Kostoom, dan Juru Parkir, juga akan melakukan perjalanan bersama Telkomsel ke Eropa untuk mengikuti konferensi teknologi tingkat internasional serta bertemu dengan beberapa pelaku industri startup terdepan di dunia. The NextDev merupakan salah satu program tanggung jawab sosial Telkomsel berupa kompetisi pembuatan solusi digital untuk Smart City dan Smart Rural dengan tujuan menggali potensi anak muda Indonesia dalam menciptakan mobile apps yang berdampak sosial positif bagi masyarakat. Di tahap awal, lebih dari 1.000 aplikasi mobile telah terdaftar untuk berkompetisi. Tiga pemenang The NextDev 2016 akhirnya berhasil terpilih setelah melewati seleksi tingkat regional dan nasional, pitching, dan bootcamp.

Selengkapnya ...

‹ First  < 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 >  Last ›