Berita

Pemudik Bisa Nikmati Tol Jakarta-Semarang Tahun Ini

Tanggal: 12/06/2017

Batang- Pemerintah menjamin jalan Tol Jakarta hingga Semarang sudah bisa dilalui pemudik pada Lebaran tahun ini menyusul akan beroperasinya tiga ruas tol Trans Jawa. "Tiga ruas tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang dan Batang-Pemalang sudah nyambung dan bisa dilalui secara fungsional," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono kepada pers di Kabupaten Batang, Senin (9/1). Penegasan tersebut disampaikan terkait rencana kunjungan kerja Presiden Jokowi ke lokasi pembangunan tol ruas Batang-Semarang sepanjang 75 km. Dia menjelaskan, fungsional berarti kendaraan pemudik golongan 1 sudah bisa lewat meski jalannya baru berupa lantai kerja atau lean concentrate dengan ketebalan beton 10 cm dan campuran semen dan tanah yang agak keras. Basuki menekankan bahwa Kempupera dan Badan Usaha Jalan Tol yakni PT Jasa Marga, PT Waskita dan PT Sumber Mitra Jaya seeta para kontraktor sepakat menjaga ritme pekerjaan agar bisa selesai tepat waktu. Basuki juga mengatakan, kunjungan kerja kali ini bertujuan memastikan jalan tol Trans Jawa Jakarta-Surabaya sepanjang 650 km selesai 2018. Selain itu, meyakinkan mudik 2017 bisa tembus tidak hanya sampai Pemalang, tapi hingga Ngaliyan, Semarang. Basuki sendiri mengaku sudah sejak Sabtu (8/1) memonitor langsung perkembangan pembangunan tiga ruas jalan tol tersebut dan berkesimpulan bahwa secara keseluruhan berdasarkan aspek prasarana, mudik tahun ini bisa lebih baik dari tahun 2016. Dengan fungsionalnya jalan tol trans Jawa sampai Semarang, alternatif rekayasa lalu lintas semakin banyak, karena arus tidak hanya terfokus di Brebes Timur seperti tahun lalu. "Kalau nanti di Ngaliyan itu berfungsi, arus dapat terpecah di Brebes, untuk langsung menuju Purwokerto. Jadi sudah banyak alternatif untuk rekayasa lalu lintas," kata Basuki. Soal konstruksi Menteri Basuki menjelaskan bahwa saat ini progres konstruksi pembangunan ruas jalan tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4 sudah mencapai 57,25 persen dan pembebasan lahannya mencapai 98 persen. Meski ditargetkan rampung keseluruhan pada Desember 2017, namun diharapkan secara fungsional dapat dilalui pada arus mudik tahun ini. Jalan tol Pejagan-Pemalang memiliki panjang 57,5 km dan terdiri dari 4 seksi. Untuk seksi 1 dan 2 hingga keluar Brebes Timur telah dioperasikan pada Juni 2016. Sedangkan untuk ruas tol Pemalang-Batang memiliki panjang 39 km, meski target beroperasi Desember 2018, Menteri Basuki juga menargetkan dapat fungsional pada musim mudik kali ini. "Jalan tol Pemalang-Batang memiliki total panjang 39 km ada beberapa kilometer yang kualitas tanahnya sulit, istilahnya soft soil sehingga perlu treatment dan tadi sudah disepakati dilakukan dengan metode vacuum," katanya. Menteri Basuki menambahkan, pada akhir Januari nanti penanganan vacuum tersebut akan diperiksa kembali perkembangannya apakah bisa selesai atau tidak. Apabila tidak selesai, akan dicari solusi lainnya sehingga saat musim mudik 2017 tetap dapat berfungsi. Saat ini kemajuan konstruksi ruas tol Pemalang-Batang mencapai 6,63 persen dan pembebasan lahan mencapai 80,80 persen. Sedangkan ruas tol Batang-Semarang yang peletakan batu pertama pada April 2016. Menteri Basuki mengatakan dari hasil peninjauan menunjukkan bahwa beberapa lokasi sudah dapat dilalui. Ruas yang memiliki panjang 75 km tersebut, terdiri dari 5 seksi. Kemajuan konstruksinya telah mencapai 10,95 persen dan pembebasan lahan mencapai 65,15 persen.

Selengkapnya ...

Volvo Ciptakan Truk Pemanen Tebu Otomatis, Diklaim Mampu Tingkatkan Produktivitas Petani

Tanggal: 09/06/2017

BeritaTeknologi.com

Teknologi diciptakan untuk memberi kemudahan bagi manusia. Itulah yang ada di benak Volvo ketika menciptakan sebuah truk yang didesain bisa memanen tebu secara efisien. Volvo mengklaim, truk ini memiliki sistem steering otomatis yang berperan mengurangi kerugian para petani. Dalam masa panen, Volvo mengatakan kalau para petani biasanya mengalami rugi yang cukup besar. Terutama karena tidak bisa memaksimalkan hasil panen tebu. Di Brazil, para petani harus kehilangan sekitar 4 persen hasi panen per tahun. Kerugian tersebut terjadi karena truk berukuran besar yang melindas tanaman tebu yang masih muda. Apalagi, pemanenan tebu biasanya dilakukan dengan menggunakan dumptruck yang dikendarai sepanjang kebun. Kesulitan utama dihadapi oleh sopir yang harus memperhatikan kecepatan para pemanen. Namun, semua permasalahan itu bisa terselesaikan dengan truk pemanen tebu yang kini tengah dikembangkan oleh Volvo. Truk ini didesain dengan teknologi sopir otomatis yang bisa memanen tebu secara efisien. Sistem pada truk ini dilengkapi dengan dua gyroscope serta GPS sebagai sarana pemetaan. Seorang sopir pun masih tetap bisa memegang kendali, dapat pula memilih untuk menjalankan sistem otomatis. Volvo mengatakan kalau teknologi ini berpotensi meningkatkan hasi panen tanpa harus merusak tanah. Kebun satu hektare, diperkirakan bisa panen tebu sebanyak 10 ton per tahun. Lalu, kapan truk ini akan dipasarkan? Tunggu dulu. Untuk saat ini masih dalam tahap pengujian. Kita tunggu saja kehadiran truk ini di pasaran. (BHK)

Selengkapnya ...

Keren, Kereta Dari Cina Ini Bisa Melaju di Jalan Raya Tak Butuh Rel

Tanggal: 08/06/2017

BeritaTeknologi.com Kereta menjadi pilihan yang kerap digunakan sebagai sarana mengatasi kemacetan. Hanya saja, moda transportasi ini memiliki jalur yang terbatas, karena berjalan di atas rel. Namun, lain halnya dengan kereta terbaru yang diperlihatkan oleh negara Cina. Mereka berhasil menciptakan sebuah kereta yang dapat berjalan di atas jalan raya, selayaknya mobil dan bus. Kereta tersebut diberi nama Autonomous Rail Transit (ART) dan telah dipamerkan untuk pertama kalinya di Kota Zuzhou, Provinsi Hunan. Dilihat dari penampilannya, kendaraan ini tidak ubahnya seperti sebuah kereta, dengan tubuh yang sangat panjang, berkapasitas mencapai 307 penumpang. Hanya saja, kereta ini dapat berjalan di jalan raya, tidak butuh keberadaan jalur rel seperti kereta lain. Sebagai gantinya, terdapat rel virtual. Kereta ART ini merupakan kreasi dari CRRC yang ditujukan sebagai solusi mengatasi padatnya lalu lintas di pusat perkotaan. Kereta ini digadang-gadang bakal menyediakan solusi transportasi yang murah, di samping keberadaan kereta bawah tanah atau tram. Selain itu, kereta ini juga lebih ramah lingkungan karena bertenaga listrik. Pengisian baterai pada kereta ini pun bisa dilakukan dengan cukup efisien. Pengisian selama 10 menit, bisa dipakai untuk menempuh perjalanan sejauh 25 km. Selain itu, kereta ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal pada angka 70 km per jam. Di dalamnya juga dilengkapi dengan sistem yang mampu menghindari adanya penghalang. Pihak CRRC pun kini tengah membangun jalur sejauh 6,5 km di Kota Zuzhou sebagai jalur transportasi kereta ini. Menurut rencana, jalur ini akan selesai pada tahun depan, sehingga kereta ini bisa dimanfaatkan secara langsung. Hanya saja, kita perlu melihat lebih jauh lagi mengenai teknologi terbaru dari Cina ini. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu sempat muncul bus melayang yang menawarkan solusi kemacetan. Hanya saja, bus TEB itu akhirnya mangkrak dan tidak ada kelanjutannya. (BHK)

Selengkapnya ...

‹ First  < 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 >  Last ›