JK Ungkap Komitmen Afghanistan soal Pendidikan untuk Perempuan Dhani Irawan

Tanggal: 04/06/2024

Isu kesetaraan gender di Afghanistan sejak dipimpin Taliban mendapatkan sorotan paling tajam di mata dunia. Namun, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), memastikan persepsi itu tidaklah benar.

Hal itu disampaikan JK dalam lawatannya ke Kabul atas undangan pemerintah Afghanistan pada Minggu, 2 Juni 2024. JK memang memiliki kedekatan personal dengan Afghanistan. Dia mengaku langsung berbicara dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mullah Amir Khan Muttaqi, dan Wakil Perdana Menteri 2, Afghanistan Abdul Salam Hanafi, perihal masalah tersebut.

"Tadi kita bicara bagaimana pendidikan untuk perempuan, bahwa itu memang nanti tahap demi tahap akan dilaksanakan. Itu yang menjadi pokok (pembahasan)," kata JK saat ditemui di Kabul, Afghanistan, Minggu (2/6/2024).

JK menyebut pemerintah Afghanistan yang kini di bawah Taliban menyadari tentang isu ini. Menurut JK, aturan di Afghanistan pun menerapkan kesetaraan hak untuk perempuan.

"Pada dasarnya, undang-undang dasar mereka membolehkan tapi akan dilaksanakan tahap demi tahap sehingga perempuan juga akan setara. Tadi kami tawarkan dan juga beberapa negara lain, bahwa pendidikan untuk perempuan, juga memberikan beasiswa untuk para perempuan untuk bersekolah di Indonesia dan banyak universitas menawarkan itu," kata Wapres ke-10 dan ke-12 RI itu.

"Itu salah satu advice yang selalu kami berikan dan itu maka dalam keadaan ini kita setuju untuk mementingkan kesetaraan yang mungkin terjadi dan mereka setuju semua. Itulah semua mereka setuju, pada prinsipnya setuju untuk pendidikan kepada perempuan," imbuh JK yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI).

Di sisi lain JK juga melihat langsung bagaimana perempuan bebas bekerja di Afghanistan. JK pun memang hadir di Afghanistan untuk mendapatkan penjelasan mengenai itu dan melihat langsung seperti apa kehidupan perempuan di Afghanistan.

"Banyak orang mengatakan perempuan tidak bekerja. ami di hotel ini dia punya resepsionis perempuan, di bandara juga banyak perempuan yang bekerja di bandara, seperti imigrasi dan macam-macam, jadi tidak benar bahwa perempuan tidak boleh bekerja sebenarnya disini. Di jalan kita ketemu banyak perempuan kan," ucap JK.

JK sendiri akan berada di Kabul hingga 5 Juni 2024. Sejumlah agenda telah menanti. JK sudah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mullah Amir Khan Muttaqi, dan Wakil Perdana Menteri 2 Afghanistan, Abdul Salam Hanafi. Sambutan hangat dari keduanya didapat JK dan rombongan.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-7370772/jk-ungkap-komitmen-afghanistan-soal-pendidikan-untuk-perempuan