Seputar Hujan Meteor Jatuh 8 Mei 2020, Ini Faktanya!

Tanggal: 11/05/2020

Jakarta - Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh NASA, asteroid dapat menimbulkan ledakan besar di atmosfer jika menabrak Bumi. Tapi apakah benar? Menurut International Business Times, Selasa (17/3/2020) asteroid yang dinamakan 2020 EF ini terus dipantau oleh Center for Near Earth Object Studies (CNEOS). Kala itu, asteroid tersebut sedang menuju Bumi dengan kecepatan 16.000 km/jam. Menurut data CNEOS, 2020 EF merupakan asteroid Aten atau asteroid yang orbitnya melintasi jalur orbit Bumi. Asteroid ini mengikuti orbit yang sangat luas di sekitar Matahari dan hampir memiliki jalur orbit yang sama seperti Bumi. Karena ukurannya tidak begitu besar, 2020 EF kemungkinan tidak akan meninggalkan kawah meteor yang besar ketika menghantam bumi. Asteroid ini akan terpecah-pecah ketika memasuki atmosfer bumi dan meledak di langit. Sementara itu dikutip dalam Website Pusat Sains Lapan disebutkan pada pertengahan Ramadhan ada asteroid yang mendekati bumi yaitu Asteroid 2016 HP6 dan Asteroid 2009 XO. Asteroid 2009XO akan mendekati bumi pada Kamis (07/05/2020) pukul 12.17 atau malam 15 Ramadhan 1441 H pukul 19.17 WIB. Asteroid ini juga tidak mudah untuk diamati. Dikutip dari CNN Indonesia, LAPAN dan Observatorium Bosscha mengatakan asteroid akan berada dekat dengan bumi pada 8 Mei 2020 pukul 04.49 WIB. Artinya tanggal tersebut bertepatan pada pada 15 Ramadhan 1441 atau pertengahan bulan Ramadhan 1441 H. Sedangkan mulai tanggal 19 April hingga 28 Mei, hujan meteor Eta Aquariid yang berasal dari sisa komet Halley akan mencapai puncak pada 5 Mei. Hujan meteor ini akan tampak datang dari rasi Aquarius dan bisa diamati lewat tengah malam sampai jelang fajar, sekitar pukul 01: 26. Momen hujan meteor ini terjadi ketika Bumi melewati jejak lintasan Komet Halley yang berisi batuan dan es. Jejak ekor komet itu sebagian masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar, sehingga menyebabkan hujan meteor. Berbeda dengan asteroid Asteroid 2016 HP6 dan Asteroid 2009 XO, hujan meteor Eta Aquariid ini bisa dilihat tanpa bantuan teleskop. NASA mengatakan masyarakat hanya cukup beradaptasi dengan kegelapan langit selama 30-45 menit untuk menangkap momen hujan meteor itu. Hujan meteor puncak Eta Aquarids terjadi selama awal Mei setiap tahunnya.

Courtesy of https://inet.detik.com/