Jaringannya Dikeluhkan Tidak Stabil, Ini Penjelasan Bos Indosat

Tanggal: 15/11/2018

JAKARTA, KOMPAS.com - Indosat Ooredoo kerap kali mendapat keluhan dari para pelanggannya terkait kecepatan jaringan yang tidak stabil. Keluhan ini sejalan dengan hasil riset yang dilakukan software benchmark mobile internet populer, nPerf, pada paruh pertama tahun 2018 lalu. Hasilnya, kecepatan download rata-rata Indosat Ooredoo sekitar 2 Mbps, menempatkannya di urutan kedua terendah. Menanggapi hal ini, Group Head ICT Product & Solution Indosat Ooredoo, Budiharto mengatakan jika Indosat masih berupaya meningkatkan stabilitas jaringan. "Kami fokus untuk membangun 4G dalam beberapa tahun, dalam waktu dekat akan mulai terasa," jelas Budiharto dalam acara Kumpul Media yang diadakan Indosat Ooredoo di bilangan Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018). Beberapa Base Transceiver Station (BTS) yang dianggap sudah usang atau berkurang nilai ekonomisnya, menurut Budiharto harus segera dilakukan pergantian. Indosat mengklaim tengah membangun 4.200 BTS secara "holistik". Maksudnya, jelas Feby Sallyanto, Group Head Major Account Indosat Ooredoo, penambahan BTS turut diimbangi dengan peningkatan kapasitasnya. "Kami harus menaikan transmisinya bahkan hingga 100 GB. Tidak hanya mengubah 2G, 3G menjadi 4G, tapi transmisinya juga kita tambah lagi," katanya. Budiharto mengatakan skema peningkatan jaringan ini sudah mulai berjalan sejak kuartal-IV dan rencananya akan berjalan hingga dua tahun. "Karena setelah itu akan ada kebutuhan-kebutuhan lagi. Rencana memang selama dua tahun kedepan. Tapi bukan seolah-olah setelah itu selesai," imbuh Budiharto. "Kami tidak bisa mengatakan bahwa (jaringan yang tidak stabil) sudah selesai ya pasti akan dikembangkan terus jangkauannya. Jaringan itu adalah untuk menyokong semuanya," pungkas dia.