KTB Tanggapi Tax Allowance bagi Industri Berbasis Vokasional

Tanggal: 14/08/2018

Tangerang, CNN Indonesia -- Pemerintah tengah mematangkan kebijakan tax allowance(pengurangan pajak) untuk memfasilitasi pengembangan industri berbasis vokasional. Salah satu industri yang bisa menerima insentif tersebut adalah industri otomotif. Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku distributor kendaraan niaga Mitsubishi, Duljatmono menyambut baik rencana pemerintah meski belum jelas kapan aturan tersebut resmi diumumkan. Menurut Duljatmono, rencana kebijakan itu akan mendorong generasi muda dalam skala besar mendapatkan pengetahuan terkait otomotif. PT KTB sendiri seperti dijelaskan Duljatmono sudah punya modal dengan apa yang direncanakan pemerintah, yaitu dengan memfasilitasi para pelajar meningkatkan kualitas mekanik sejak 2014 melalui program Mitsubishi Regional Training Center (MRTC). Dan bukan tidak mungkin program tersebut terus berkembang dalam upaya mengembangkan keterampilan siswa di Indonesia. "Sangat baik, tapi cuma implementasinya kami belum tahu kapan. Kami sendiri menyambut baik dan itu positif," kata Duljatmono kepada CNNIndonesia.com di ICE BSD Tangerang, beberapa waktu lalu. "Dan kami corporate social responsibility (CSR) lebih ke arah edukasi, vocational education program, namun sangat efektif untuk pengetahuan siswa. Jadi kalau ada support dari pemerintah itu kami menyambut positif," ucap Duljatmono kemudian. Aturan tax allowance tercantum di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 2016 sebagai pengganti PP Nomor 18 Tahun 2015. Dalam PP Nomor 18 Tahun 2015, pemerintah merevisi sektor penerima tax allowance dengan menambah bidang usaha penerima dari 129 ke 143. Dalam revisi berikutnya, pengurangan PPh badan bersih (netto) dilakukan sebesar 30 persen, yang dilakukan dengan memangkas pajak 5 persen selama enam tahun. Diyakini pria karib disapa Momon itu, vocational education program adalah kunci suksesnya menyelaraskan strategi Mitsubishi Fuso dan pemerintah. "Karena kami, artinya sejalan dengan program yang dilakukan pemerintah, yaitu pengembangan sekolah kejuruan itu vokasional," ujar Momon. Salah satu agenda penting menguji kemampuan para siswa dengan menggelar yaitu 'Fuso Student Skill Competition 2018' yang melibatkan 550 siswa SMK dari 11 SMK di 11 kota. Kompetisi ini terdiri dari tiga tahap yang mencakup teori dan praktik mengenai basic electrical, engine component measurement, engine valve adjustment, dan lain-lain. Hasilnya sebagai pemenang adalah SMK Bhakti Bangsa Banjarbaru, juara 2 yakni SMK Negeri 1 Singosari, Malang, SMK Mandiri Medan, juara 3. Pengumuman para pemenang dilakukan di stan Mitsubishi Fuso GIIAS 2018 berlangsung di ICE BSD, Tangerang. (mik)