"Berita Hoax Membunuh Pikiran Masyarakat"

Tanggal: 13/02/2017

"Berita hoax membunuh pikiran masyarakat," demikian kata Tim Cook, CEO Apple, yang dilansir The Guardian. Menurut Cook, bos perusahaan teknologi seharusnya memerhatikan masalah tersebut. Sebagai implementasinya, perusahaan teknologi membuat sebuah alat yang dapat membantu membendung penyebaran berita hoax tanpa harus mengekang kebebasan berekspresi. Cook juga menyerukan agar pemerintah dapat memimpin dalam mengampanyekan pemberantasan berita hoax. "Kita sedang menjalani masa di mana beberapa orang memenangkan masyarakat yang menghabiskan waktu untuk melakukan banyak klik, bukan untuk kebenaran. Itu dapat membunuh pikiran masyarakat" ungkap Cook. "Kita semua perusahaan teknologi perlu membuat beberapa alat yang dapat membantu mengurangi volume berita hoax. Kita harus mencoba untuk menekannya tanpa harus mengekang kebebasan berekspresi," lanjutnya. Penyebaran berita hoax memang bukan hanya menjadi perhatian bangsa Indonesia, melainkan negara lainnya di dunia termasuk Amerika Serikat. Sama seperti di Tanah Air, maraknya penyebaran berita palsu di Negeri Paman Sam juga terjadi menjelang pemilihan umum. Media sosial seperti Facebook, Twitter, bahkan mesin pencari Google pun dinilai menjadi kambing hitam atas penyebaran berita hoax di dunia maya. Mendapat tekanan dari berbagai pihak, masing-masing dari platform tersebut saat ini tengah membuat formula untuk mengurangi mata rantai penyebaran berita hoax. Facebook misalnya, sebagaimana dikatakan Washington Post, bekerja sama dengan International Fact-Checking Network yang meliputi grup seperti Snopes dan Associated Press untuk mengevaluasi artikel yang ditandai oleh pengguna Facebook. Baru-baru ini, perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut juga telah bekerja sama dengan pihak media Prancis guna memberantas peredaran berita hoax. Mereka turut menggandeng Agence France Presse, BFM TV, L'Express, dan Le Monde untuk memverifikasi sebuah informasi. Jerman bahkan bersikap keras demi menjaga negaranya dari berita hoax. Pemerintah setempat mencanangkan hukuman berupa denda untuk setiap berita yang terbukti hoax kepada perusahaan media sosial seperti Facebook. Sementara Indonesia, melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), dijadwalkan akan menggelar pertemuan dengan perwakilan Facebook pekan depan. Pertemuan tersebut akan membahas seputar pemberantasan berita hoax dan pemasaran Facebook di Indonesia sebagai salah satu negara pengguna terbanyak. "Diperkirakan setelah Pilkada Jakarta. Pihak Facebook akan datang langsung ke kantor saya," kata Menkominfo, Rudiantara, Jumat 10 Februari 2017. Namun menurut Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber Nasional Kemenkopolhukam, Irvan Nasrun, mengatakan bahwa peran penting masyarakatlah yang sebenarnya diperlukan. Menurut Irvan, kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberantas peredaran berita hoax karena menyebar di tengah-tengah masyarakat sendiri. Sehingga dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk tidak membagikan informasi yang belum pasti kebenarannya. "Justru peran yang paling besar itu di masyarakat sendiri karena berita cepat menyebar di tengah-tengah masyarakat. Kalau ada berita jangan langsung ditelan mentah-mentah," kata Irvan saat berbincang dengan Okezone, Jumat 10 Februari 2017.