Sejarah Hari Nusantara

Tanggal: 13/12/2016

CIREBON -  Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan ESDM yang juga Ketua Harian Peringatan Hari Nusantara ke 15, Sutijastoto saat dalam laporannya di Peluncuran Hari Nusantara Ke 15 di Cirebon menguraikan latar belakang sejarah Hari Nusantara. Hari Nusantara periodik dilaksanakan setiap tahun dipimpin secara bergantian lintas Kementerian. Hari Nusantara yang diperingati setiap tahun berawal dari Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaya. "Deklarasi Djoeanda tersebut menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI," ujar Sutijastoto mengawali pembacaan sejarah Hari Nusantara. Setelah konsepsi negara kepulauan dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut internasional (United Nations Convention On The Law of The Sea, UNCLOS) oleh PBB tahun 1982. Deklarasi ini dipertegas kembali dalam UU No. 17 tahun 1985 tentang Pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Adanya Deklarasi Djuanda tersebut, luas wilayah Republik Indonesia menjadi 2,5 kali lipat dari luas sebelumnya yaitu 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km². Bertolak dari Deklarasi Djuanda tersebut, maka pada tanggal 13 Desember 1999 dicanangkan sebagai "Hari Nusantara". Dan dua tahun kemudian, pada tanggal 11 Desember 2001, Presiden RI Megawati Soekarnoputri, melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 126 Tahun 2001, menetapkan bahwa tanggal 13 Desember dinyatakan sebagai "Hari Nusantara", dan resmi dinyatakan sebagai hari perayaan nasional yang diperingati setiap tahun. Empat tujuan Hari Nusantara adalah, satu, merubah mindset bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang dari matra darat menjadi matra laut (matra darat dan matra laut berimbang), kedua, menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama (Mainstream) pembangunan nasional, ketiga, menghasilkan model pembangunan terintegrasi bagi kepulauan terluar dan atau terpencil,  dan keempat, mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya alam laut untuk kesejahteraan masyarakat dan disegani dunia. Peringatan Hari Nusantara dilaksanakan setiap, dengan Ketua Pelaksanaan Hari Nusantara dipilih secara bergilir dari Kementerian Anggota Dewan Kelautan Indonesia. "Tahun 2015 ini Menteri ESDM terpilih sebagai Ketua Pelaksana Nasional," ujar Situjastoto. (SF)