Amankan Slot Satelit Telkom, Kemkominfo Kirim Surat ke ITU

Tanggal: 06/09/2017

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mulai mengurus kekosongan slot orbit 108 BT usai terjadinya anomali pada satelit Telkom 1. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI), telah mengirim surat pemberitahuan tentang terjadinya anomali tersebut kepada International Telecommunication Union (ITU) selaku badan PBB yang mengurus segala hal terkait teknologi komunikasi dan informasi. "Kemenkominfo sudah berjanji untuk membantu mengamankan slot satelit. Kemarin pak Dirjen (SDPPI) sudah kirim surat ke ITU untuk memberitahu soal kejadian ini," tutur Menkominfo Rudiantara saat ditemui di Graha Merah Putih Telkom Indonesia, Jakarta, Selasa (5/9/2017). Setelah pengiriman surat, kata Rudiantara, baru proses administrasi bisa dilanjutkan. Untuk mengurus proses administrasi ini dibutuhkan data-data dari Telkom, termasuk penyebab anomali pada satelit Telkom 1. "Setelah kirim notifikasi, ITU akan catat bahwa slot kita tidak dipakai (pihak lain)," sambungnya. Kemajuan proses administrasi sendiri tergantung pada Telkom dan pabrikan satelit Telkom 1, Lockheed Martin, yang sampai saat ini masih menginvestigasi penyebab anomali. Pihak Telkom mengaku masih menganalisis masalah tersebut. Rudiantara pun menghimbau semua pihak untuk tidak berspekulasi tentang penyebab anomali pada satelit Telkom 1. "Jangan berspekulasi tentang penyebabnya. Nanti akan ada laporan resmi Telkom bersama Lockheed Martin," ungkapnya. Sebagaimana diketahui, usai terjadinya anomali, kini satelit Telkom 1 tidak dapat dioperasikan kembali. Berdasarkan hasil analisisnya, Lockheed Martin merekomendasikan agar satelit Telkom 1 dimatikan (shut down) untuk menghindari interefensi dengan satelit lain. Karena ada kosongan secara fisik pada slot orbit 108 BT, Kemkominfo membantu proses administrasi agar slot orbit 108 BT yang ditempati Telkom 1 tidak jatuh ke pihak lain. Slot tersebut nantinya akan ditempati oleh satelit Telkom 4 yang direncanakan meluncur pada pertengahan 2018.